tag:blogger.com,1999:blog-61693906940526436692024-03-14T16:15:24.341+07:00inspirasiyogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-6169390694052643669.post-88765769897108550132011-06-10T11:04:00.001+07:002011-06-10T11:08:11.901+07:00" GIVING EMPATHY "<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h3 class="post-title entry-title"><a href="http://sicengengnote.blogspot.com/2011/06/giving-empathy.html"><br />
</a> </h3><div class="post-header"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2IrEkaDGUt0zErJxv3Ig_jr4jJkMJDyT5EReUOm9S5XK-iyg03bcs-EAenF052mgVKSwEJS-94tEwPoasJebyNf8cZn3fx2MAtJzD6qouLShaEy4ON3-uoiVR8nCCluZYjIcxTsEqaw0/s1600/Dancegiveempathy.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="297" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2IrEkaDGUt0zErJxv3Ig_jr4jJkMJDyT5EReUOm9S5XK-iyg03bcs-EAenF052mgVKSwEJS-94tEwPoasJebyNf8cZn3fx2MAtJzD6qouLShaEy4ON3-uoiVR8nCCluZYjIcxTsEqaw0/s320/Dancegiveempathy.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="color: #cccccc; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Seorang ayah memenuhi janjinya untuk mengajak anaknya pergi memancing. Dengan bersusah hati diantara schedulenya yang padat, si ayah berusaha mengambil cuti. Dan akhirnya, berangkatlah ia dengan anaknya, untuk pergi memancing. Seharian mereka memancing, tetapi tidak mendapatkan seekor ikanpun. Dengan marah-marah, akhirnya sampai sore, mereka pun pulang. Puluhan tahun berlalu, ternyata pengalaman ini dicatat oleh mereka masing-masing dalam diary harian mereka. Ketika dibaca ulang, diary si ayah bunyinya begini, "Kurang ajar. Hari yang sial! Saya sudah cuti seharian untuk memancing, ternyata tidak mendapatkan seekorpun. Sebel banget!" Sementara itu, diary anaknya pun dibuka, ternyata kalimatnya, "Terima kasih Tuhan. Hari yang luar biasa. Saya pergi memancing bersama ayah. Meskipun tidak mendapatkan seekor ikanpun, tetapi saya punya kesempatan ngobrol-ngobrol banyak dengan ayah. Sangat menyenangkan!"<br />
<br />
Pembaca, betapa berbedanya sudut pandang si ayah dengan si anaknya. Bagi si ayah, yang terpenting adalah mendapatkan ikan-ikan, sementara bagi si anak, justru pengalaman memancing bersama itulah yang menyenangkan. Itulah orang-orang yang seringkali saya bicarakan , satunya lebih menghargai 'milestones' sementara lainnya, lebih menghargai 'moments'. </div><div style="color: #cccccc; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="color: #cccccc; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="color: #cccccc; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Mulailah belajar lebih peka....</div><div style="color: #cccccc; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">akan keberadaan orang -orang tersayang disekitar kita . . .</div><div style="color: #cccccc; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">rise the Emphaty . . .</div><div style="color: red; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div></div>yogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169390694052643669.post-24166562032711194352011-06-10T10:53:00.001+07:002011-06-10T10:56:27.266+07:00Kebahagiaan Itu Sederhana<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #e06666; font-family: 'Courier New',Courier,monospace; font-size: large;">"KEBAHAGIAAN ITU SEDERHANA"</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy2IDedaI9avrX-MJMQXBAdwMgFl_Eb7LqlmOB5ElVi3lfRZX8VnOSHbV6dVB-dANsmT2Cf7wb8liJEQ1Ynsfn1dth18qEt7NIEsMcseDIQTyhRYXSsgqc9minjw69AXx4QmyctyBIfgY/s1600/Emo-Sad.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy2IDedaI9avrX-MJMQXBAdwMgFl_Eb7LqlmOB5ElVi3lfRZX8VnOSHbV6dVB-dANsmT2Cf7wb8liJEQ1Ynsfn1dth18qEt7NIEsMcseDIQTyhRYXSsgqc9minjw69AXx4QmyctyBIfgY/s320/Emo-Sad.jpg" width="207" /></span></a></div><div style="font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #f3f3f3; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span">Sebuah kalimat yang mulai saya pahami setelah umur saya menginjak 23 Th. Kebahagiaan itu sangatlah sederhana, bahkan disaat saya menghadapi masa akhir kuliah dengan beberapa nilai yang belum Lulus serta jumlah semester yang telah lebih dari apa yang saya rencanakan. Dalam himpitan masalah tersebut ternyata bentuk dari Kebahagiaan masih dapat saya dapatkan..,tiap perjalanan pulang dari Kampus saya selalu memakai "Ear Phone" dan memutar lagu2 kesukaan saya dengan pemandangan lalu lalang kendaraan serta payungan hamparan langit yang terbentang tiada batas.... pada waktu itu saya merasakan adanya Kebahagiaan....</span></div><div style="color: #f3f3f3; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span">Bahkan waktu kehilangan Orang2 yang terdekat, Orang2 yang sayang dan saya sayangi.... mungkin banyak Orang berpikir itu merupakan pukulan berat dalam hidup... Namun beberapa waktu dari kejadian tersebut saya terbangun di suatu Pagi yang memamerkan kesejukan udaranya serta gambaran kesibukan orang2 di pagi itu.... Saya menemukan kebahagiaan di Waktu itu.....</span></div><div style="color: #f3f3f3; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #f3f3f3; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span">Bila kekayaan itu tidak membahagiakan semua orang kaya dan sebaliknya bila kemiskinan itu tidak menyedihkan semua orang miskin, maka kebahagiaan itu tidaklah sesuatu yang spektakuler. Dia sangat sederhana, dia ada disekeling kita, bahkan dia ada dalam hati kita. Mudah bukan untuk memperoleh kebahagiaan? Dia sangat cantik, begitu Anggun, begitu sederhana…</span></div><div style="color: #f3f3f3; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #f3f3f3; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span">Kebahagiaan itu begitu indahnya disaat kita berada dalam pribadi yang setia pada hal-hal yang benar……Bertutur kata yang benar, bertindak yang benar…akan mendatangkan kebahagiaan dalam hidup kita…Menjadi pribadi yang jujur, menjadi pribadi yang memberi….pun pasti memberikan kebahagiaan pada diri kita…..</span></div><div style="color: #f3f3f3; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span">Bahkan….satu hal mengapa aku selalu berbahagia dalam hidup aku….Bahwa aku sudah mulai memiliki cintaNya. Cinta yang yang tak pernah mati, Cinta yang selalu menggairahkan kehidupan aku…..Cinta yang membuat aku tergila gila kepadaNya….Yang ingin selalu dekat denganNya…..</span></div><div style="color: #f3f3f3; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span">Ya, ketika Cinta itu datang dan menghampiriku…..Dia berkata kepadaku, disaat kamu merasa sendiri, tidaklah berarti bahwa kamu itu sendiri…..disaat kamu merasa bahwa tak seorangpun menginginkanmu, tidak berarti bahwa tak satupun orang yang peduli kepada kamu…..Cinta datang, selalu berada disisiku, dan Ia tidak akan pernah meninggalkan aku….Cinta tidak memberi semua yang aku mau, tapi Cinta memberi apa yang aku butuhkan, Dia yang lebih tahu apa yang aku butuhkan daripada aku sendiri…. Jadi, adakan alasan untuk mengapa aku tidak berbahagia? CintaNya kepadaku sudah lebih dari cukup mengapa kebahagiaan itu ada pada diriku….</span></div></div>yogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169390694052643669.post-19627962886442195362011-06-07T15:00:00.003+07:002011-06-07T15:00:39.765+07:00SASTRA ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Apakah Sastra itu? Pertanyaan ini tidak mudah dijawab. Setiap jawaban yang diberikan tidak akan menimbulkan kepuasan penanya. Namun demikian, jika seseorang ditanya tentang apakah ia pernah membaca karya sastra. Jawabannya, “ya, pernah atau belum”. Atau, jika seseorang ditanya apakah ia menyukai sastra, dengan segera pula timbul jawabannya, “ya” atau “tidak”, sesuai dengan pengalaman keseharian hidupnya bergaul dengan sastra. Ini berarti, secara konseptual yang ditanya tidak dapat menjelaskan tentang “apa itu sastra”, tetapi dalam keseharian ia mengenal “sastra sebagai suatu objek yang dihadapinya.<br />
Dalam kehidupan keseharian pula, pada umumnya orang menyukai sastra. Kata-kata mutiara, ungkapan-ungkapan yang bersifat persuasif yang merupakan salah satu ciri khas keindahan bahasa sastra sering kali digunakan orang dalam situasi berkomunikasi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan orang ke arah bersastra.<br />
Untuk memahami dan menikmati karya sastra diperlukan pemahaman tentang teori sastra. Teori sastra menjelaskan kepada kita tentang konsep sastra sebagai salah satu disiplin ilmu humaniora yang akan mengantarkan kita ke arah pemahaman dan penikmatan fenomena yang terkandung di dalamnya. Dengan mempelajari teori sastra, kita akan memahami fenomena kehidupan manusia yang tertuang di dalam teori sastra. Sebaliknya juga, dengan memahami fenomena kehidupan manusia dalam teori sastra kita akan memahami pula teori sastra.<br />
Modul Teori Sastra ini merupakan pengantar bagi Anda dalam mempelajari sastra lebih lanjut, seperti mata kuliah apresiasi dan kajian sastra dengan segala ruang lingkupnya yang akan mengantarkan Anda ke arah pemahaman, penikmatan, dan penghayatan terhadap karya sastra. Melalui modul ini, secara umum diharapkan Anda dapat memahami hakikat sastra dengan ruang lingkupnya sebagai bekal Anda dalam mempelajari apresiasi dan kajian sastra. Untuk mencapai tujuan tersebut, di dalamnya disajikan urutan materi berupa:<br />
1. Ruang Lingkup Ilmu Sastra,<br />
2. Pengertian Sastra,<br />
3. Jenis Karya Sastra,<br />
4. Struktur Karya Sastra,<br />
5. Puisi,<br />
6. Prosa,<br />
7. Drama,<br />
8. Pendekatan Pengkajian Sastra, serta<br />
9. Aliran dalam Karya Sastra.<br />
<br />
Semoga materi-materi yang di sajikan di dalam modul Teori Sastra ini akan menambah pengetahuan dan wawasan Anda tentang sastra sebagai salah satu disiplin ilmu humaniora yang akan memperkaya batin Anda dalam memahami fenomena kehidupan manusia yang dituangkan di dalamnya. Pelajarilah isi modul ini dengan saksama sehingga berguna bagi Anda dalam melaksanakan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah.<br />
<br />
Selamat Belajar, Semoga Sukses!<br />
<br />
<span style="color: red;"><strong>MODUL 1</strong></span>: LINGKUP ILMU SASTRA: TEORI SASTRA, SEJARAH SASTRA, DAN KRITIK SASTRA, SERTA HUBUNGAN ANTARA KETIGANYA<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Ruang Lingkup Ilmu Sastra </h2>Ilmu sastra sudah merupakan ilmu yang cukup tua usianya. Ilmu ini sudah berawal pada abad ke-3 SM, yaitu pada saat Aristoteles ( 384-322 SM) menulis bukunya yang berjudul Poetica yang memuat tentang teori drama tragedi. Istilah poetica sebagai teori ilmu sastra, lambat laun digunakan dengan beberapa istilah lain oleh para teoretikus sastra seperti The Study of Literatur, oleh W.H. Hudson, Theory of Literatur Rene Wellek dan Austin Warren, Literary Scholarship Andre Lafavere, serta Literary Knowledge (ilmu sastra) oleh A. Teeuw. <br />
Ilmu sastra meliputi ilmu teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Ketiga disiplin ilmu tersebut saling terkait dalam pengkajian karya sastra. Dalam perkembangan ilmu sastra, pernah timbul teori yang memisahkan antara ketiga disiplin ilmu tersebut. Khususnya bagi sejarah sastra dikatakan bahwa pengkajian sejarah sastra bersifat objektif sedangkan kritik sastra bersifat subjektif. Di samping itu, pengkajian sejarah sastra menggunakan pendekatan kesewaktuan, sejarah sastra hanya dapat didekati dengan penilaian atau kriteria yang pada zaman itu. Bahkan dikatakan tidak terdapat kesinambungan karya sastra suatu periode dengan periode berikutnya karena dia mewakili masa tertentu. Walaupun teori ini mendapat kritikan yang cukup kuat dari teoretikus sejarah sastra, namun pendekatan ini sempat berkembang dari Jerman ke Inggris dan Amerika. Namun demikian, dalam prakteknya, pada waktu seseorang melakukan pengkajian karya sastra, antara ketiga disiplin ilmu tersebut saling terkait.<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 2</strong></span> <br />
<h2>Pengertian Teori Sastra, Kritik Sastra, dan Sejarah Sastra </h2>Teori sastra ialah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip, hukum, kategori, kriteria karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan sastra. Secara umum yang dimaksud dengan teori adalah suatu sistem ilmiah atau pengetahuan sistematik yang menerapkan pola pengaturan hubungan antara gejala-gejala yang diamati. Teori berisi konsep/ uraian tentang hukum-hukum umum suatu objek ilmu pengetahuan dari suatu titik pandang tertentu.<br />
Suatu teori dapat dideduksi secara logis dan dicek kebenarannya(diverifikasi) atau dibantah kesahihannya pada objek atau gejala-gejala yang diamati tersebut.<br />
Kritik sastra juga bagian dari ilmu sastra. Istilah lain yang digunakan para pengkaji sastra ialah telaah sastra, kajian sastra, analisis sastra, dan penelitian sastra. <br />
Untuk membuat suatu kritik yang baik, diperlukan kemampuan mengapresiasi sastra, pengalaman yang banyak dalam menelaah, menganalisis, mengulas karya sastra, penguasaan dan pengalaman yang cukup dalam kehidupan yang bersifat nonliterer, serta tentunya penguasaan tentang teori sastra. <br />
<br />
Sejarah sastra bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu. Di dalamnya dipelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu, para sastrawan yang mengisi arena sastra, puncak-puncak karya sastra yang menghiasi dunia sastra, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar masalah sastra. Sebagai suatu kegiatan keilmuan sastra, seorang sejarawan sastra harus mendokumentasikan karya sastra berdasarkan ciri, klasifikasi, gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yang melatarbelakanginya, karakteristik isi dan tematik.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 3</strong></span><br />
Hubungan Teori Sastra dengan Kritik Sastra dan Sejarah Sastra <br />
Pada hakikatnya, teori sastra membahas secara rinci aspek-aspek yang terdapat di dalam karya sastra baik konvensi bahasa yang meliputi makna, gaya,struktur, pilihan kata, maupun konvensi sastra yang meliputi tema, tokoh, penokohan, alur, latar, dan lainnya yang membangun keutuhan sebuah karya sastra. Di sisi lain, kritik sastra merupakan ilmu sastra yang mengkaji, menelaah, mengulas, memberi pertimbangan, serta memberikan penilaian tentang keunggulan dan kelemahan atau kekurangan karya sastra. Sasaran kerja kritikus sastra adalah penulis karya sastra dan sekaligus pembaca karya sastra. Untuk memberikan pertimbangan atas karya sastra kritikus sastra bekerja sesuai dengan konvensi bahasa dan konvensi sastra yang melingkupi karya sastra. <br />
Demikian juga terjadi hubungan antara teori sastra dengan sejarah sastra. Sejarah sastra adalah bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu, periode ke periode sebagai bagian dari pemahaman terhadap budaya bangsa. <br />
Perkembangan sejarah sastra suatu bangsa, suatu daerah, suatu kebudayaan, diperoleh dari penelitian karya sastra yang dihasilkan para peneliti sastra yang menunjukkan terjadinya perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan karya sastra pada periode-periode tertentu. <br />
Secara keseluruhan dalam pengkajian karya sastra, antara teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra terjalin keterkaitan.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong> <br />
Arya, Putu. (1983). Apresiasi Puisi dan Prosa. Ende Flores: Nusa Indah.<br />
<br />
Effendi. S. (1982). Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Tangga Mustika Alam.<br />
<br />
Fananie, Zainuddin. (1982). Telaah Sastra. Surakarta: Muhamadiyah University Press.<br />
<br />
Luxemburg, et.al. (1982). Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Mido, Frans. (1982). Cerita Rekaan dan Seluk Beluknya. Ende, Flores: Nusa Indah 1994.<br />
<br />
Semi Atar M. (1992). Anatomi Sastra. Bandung: Rosda Karya. <br />
<br />
Sudjiman, Panuti. (1992). Memahami Cerita Rekaan. Bandung: Remaja Rosda Karya.<br />
<br />
Suyitno. Sastra. (1986). Tata Nilai dan Eksegesis. Yogyakarta: Hanindita.<br />
<br />
Tarigan Guntur H. (1986). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.<br />
<br />
Tjahjono Libertus, T. (1986). Sastra Indonesia: Pengantar Teori dan Apresiasi. Ende, Flores: Nusa Indah.<br />
<br />
Waluyo, Herman. (1986). Pengkajian Prosa Fiksi. Surakarta: UNS.<br />
<br />
Wellek & Warren A. (1986). Teori Kesusastraan (Diindonesiakan Melami Budianta).<br />
<br />
<br />
<span style="color: red;"><strong>MODUL 2</strong></span>: HAKIKAT SASTRA SERTA TEKS DAN KONTEKS<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Hakikat Sastra </h2>Pengertian tentang sastra sangat beragam. Berbagai kalangan mendefinisikan pengertian tersebut menurut versi pemahaman mereka masing-masing. Menurut A. Teeuw, sastra dideskripsikan sebagai segala sesuatu yang tertulis; pemakaian bahasa dalam bentuk tulis. Sementara itu, Jacob Sumardjo dan Saini K.M. mendefnisikan sastra dengan 5 buah pengertian, dan dari ke-5 pengertian tersebut dibatasi menjadi sebuah definisi. Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Secara lebih rinci lagi, Faruk mengemukakan bahwa pada mulanya pengertian sastra amat luas, yakni mencakup segala macam hasil aktivitas bahasa atau tulis-menulis. Seiring dengan meluasnya kebiasaan membaca dan menulis, pengertian tersebut menyempit dan didefinisikan sebagai segala hasil aktivitas bahasa yang bersifat imajinatif, baik dalam kehidupan yang tergambar di dalamnya, maupun dalam hal bahasa yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan itu.<br />
Untuk mempelajari sastra lebih dalam lagi, setidaknya terdapat 5 karakteristik sastra yang mesti dipahami. Pertama, pemahaman bahwa sastra memiliki tafsiran mimesis. Artinya, sastra yang diciptakan harus mencerminkan kenyataan. Kalau pun belum, karya sastra yang diciptakan dituntut untuk mendekati kenyataan. Kedua, manfaat sastra. Mempelajari sastra mau tidak mau harus mengetahui apa manfaat sastra bagi para penikmatnya. Dengan mengetahui manfaat yang ada, paling tidak kita mampu memberikan kesan bahwa sastra yang diciptakan berguna untuk kemaslahatan manusia. Ketiga, dalam sastra harus disepakati adanya unsur fiksionalitas. Unsur fiksionalitas sendiri merupakan cerminan kenyataan, merupakan unsur realitas yang tidak 'terkesan' dibuat-buat. Keempat, pemahaman bahwa karya sastra merupakan sebuah karya seni. Dengan adanya karakteristik sebagai karya seni ini, pada akhirnya kita dapat membedakan mana karya yang termasuk sastra dan bukan sastra. Kelima, setelah empat karakteristik ini kita pahami, pada akhirnya harus bermuara pada kenyataan bahwa sastra merupakan bagian dari masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa sastra yang ditulis pada kurun waktu tertentu memiliki tanda-tanda, yang kurang lebih sama, dengan norma, adat, atau kebiasaan yang muncul berbarengan dengan hadirnya sebuah karya sastra.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 2</strong></span><br />
<h2>Teks dan Konteks </h2>Teks adalah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan sebuah kesatuan, sedangkan konteks adalah fungsi yang diacu oleh teks. Baik teks maupun konteks, keduanya senantiasa hadir secara bersama dan tidak dapat dipisahkan.<br />
Terdapat enam faktor yang menentukan sebuah teks. Faktor tersebut selanjutnya disebut sebagai faktor-faktor yang berperan dalam tindak komunikasi. Keenam faktor tersebut adalah: (1) pemancar, (2) penerima, (3) pesan (teks itu sendiri), (4) kenyataan atau konteks yang diacu, (5) kode, dan (6) saluran. Sementara itu, terdapat empat jenis teks, yakni: (1) teks acuan, (2) teks ekspresif, (3) teks persuasif, dan (4) teks-teks mengenai teks. Teks acuan dibedakan lagi menjadi tiga, yakni: (1) teks informatif, (2) teks diakursif, dan (3) teks instruktif.<br />
Pada akhirnya, semua pembahasan mengenai teks harus bermuara pada bagaimana cara menilai teks-teks sastra. Memang, ilmu sastra tidak memberikan penilaian pada teks, tidak menghakimi baik-buruknya teks, tetapi ia bersama para ahli estetika dan juga kritikus sastra, mempelajari fakta dan relasi-relasi atau instrumen-instrumen yang diungkapkan dalam sebuah penilaian.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong><br />
Alha Pangeran. (1998). BMP Pendidikan Pancasila. Jakarta: Penerbit Karunika.<br />
<br />
Depdiknas.(2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. <br />
<br />
Depdiknas. (2000). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.<br />
<br />
Hartoko, Dick. (1986). Pengantar Ilmu Sastra (Terjemahan). Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Semi, M. Atar. (1988). Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.<br />
<br />
Sumardjo, Jakob dan Saini, K.M. (1991). Apresiasi Kesusatraan. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Tarigan, Henry Guntur. (1986). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.<br />
<br />
Teeuw, A. (1987). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.<br />
<br />
Tohari, Ahmad. (1991). Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
-----------------(1994). Bekibar Merah. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
------------------(1992). Senyum Karyamin (Kumpulan Cerpen). Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Wellek, Rene dan Austin Warren. (1989). Dasar-dasar Teori Sastra. Jakarta. <br />
<br />
<span style="color: red;"><strong>MODUL 3</strong></span>: JENIS-JENIS (GENRE) SASTRA<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Sastra Imajinatif </h2>Sastra imajinatif adalah sastra yang berupaya untuk menerangkan, menjelaskan, memahami, membuka pandangan baru, dan memberikan makna realitas kehidupan agar manusia lebih mengerti dan bersikap yang semestinya terhadap realitas kehidupan. Dengan kata lain, sastra imajinatif berupaya menyempurnakan realitas kehidupan walaupun sebenarnya fakta atau realitas kehidupan sehari-hari tidak begitu penting dalam sastra imajinatif. <br />
Jenis-jenis tersebut antara lain puisi, fiksi atau prosa naratif, dan drama. Puisi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni puisi epik, puisi lirik, dan puisi dramatik. Fiksi atau prosa naratif terbagi atas tiga genre, yakni novel atau roman, cerita pendek (cerpen), dan novelet (novel “pendek”). Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya<br />
Pada akhirnya, semua pembahasan mengenai sastra imajinatif ini harus bermuara pada bagaimana cara memahami ketiga jenis sastra imajinatif tersebut secara komprehensif. Tanpa adanya pemahaman ini, apa yang dipelajari dalam hakikat dan jenis sastra imajinatif ini hanya sekadar hiasan ilmu yang akan cepat pudar.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 2</strong></span><br />
<h2>Sastra Non-imajinatif </h2>Sastra non-imajinatif memiliki beberapa ciri yang mudah membedakannya dengan sastra imajinatif. Setidaknya terdapat dua ciri yang berkenaan dengan sastra tersebut. Pertama, dalam karya sastra tersebut unsur faktualnya lebih menonjol daripada khayalinya. Kedua, bahasa yang digunakan cenderung denotatif dan kalaupun muncul konotatif, kekonotatifan tersebut amat bergantung pada gaya penulisan yang dimiliki pengarang. Persamaannya, baik sastra imajinatif maupun non-imajinatif, keduanya sama-sama memenuhi estetika seni (unity = keutuhan, balance = keseimbangan, harmony = keselarasan, dan right emphasis = pusat penekanan suatu unsur). Sastra non-imajinatif itu sendiri merupakan sastra yang lebih menonjolkan unsur kefaktualan daripada daya khayalnya dan ditopang dengan penggunaan bahasa yang cenderung denotatif. Dalam prakteknya jenis sastra non-imajinatif ini terdiri atas karya-karya yang berbentuk esai, kritik, biografi, autobiografi, memoar, catatan harian, dan surat-surat.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong><br />
Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.<br />
<br />
Depdiknas. (2000). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.<br />
<br />
Hartoko, Dick. (1986). Pengantar Ilmu Sastra. (Terjemahan). Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Rosidi, Ajip. (1977). Laut Biru Langit Biru. Jakarta: Pustaka.<br />
<br />
Sumarjo, Jakob dan Saini, K. M. (1991). Apresiasi Kesustraan. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Tarigan, Henri Guntur. (1986). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.<br />
<br />
Teeuw, A. (1987). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.<br />
<br />
Wellek, Rene dan Austin Warren. (1989). Dasar-dasar Teori Sastra. Jakarta: Gramedia. <br />
<br />
<span style="color: red;"><strong>MODUL 4</strong></span>: STRUKTUR PEMBANGUNAN KARYA SASTRA<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi </h2>Sebuah karya sastra mengandung unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Keterikatan yang erat antarunsur tersebut dinamakan struktur pembangun karya sastra.<br />
Unsur intrinsik ialah unsur yang secara langsung membangun cerita dari dalam karya itu sendiri, sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang turut membangun cerita dari luar karya sastra.<br />
Unsur intrinsik yang terdapat dalam puisi, prosa, dan drama memiliki perbedaan, sesuai dengan ciri dan hakikat dari ketiga genre tersebut. Namun unsur ekstrinsik pada semua jenis karya sastra memiliki kesamaan.<br />
Unsur intrinsik sebuah puisi terdiri dari tema, amanat, sikap atau nada, perasaan, tipografi, enjambemen, akulirik, rima, citraan, dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik yang banyak mempengaruhi puisi antara lain: unsur biografi, unsur kesejarahan, serta unsur kemasyarakatan.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 2</strong></span><br />
<h2>Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Prosa</h2>Unsur pembangun prosa terdiri dari struktur dalam atau unsur intrinsik serta struktur luar atau unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik prosa terdiri dari tema dan amanat, alur, tokoh, latar, sudut pandang, serta bahasa yang dipergunakan pengarang untuk mengekspresikan gagasannya.<br />
Tema prosa fiksi terutama novel dapat terdiri dari tema utama serta beberapa tema bawahan. Pada cerpen yang memiliki pengisahan lebih singkat, biasanya hanya terdapat tema utama.<br />
Alur merupakan struktur penceritaan yang dapat bergerak maju (alur maju), mundur (alur mundur), atau gabungan dari kedua alur tersebut (alur campuran). Pergerakan alur dijalankan oleh tokoh cerita. Tokoh yang menjadi pusat cerita dinamakan tokoh sentral. Tokoh adalah pelaku di dalam cerita. Berdasarkan peran tokoh dapat dibagi menjadi tokoh utama, tokoh bawahan, dan tokoh tambahan. Tokoh tercipta berkat adanya penokohan, yaitu cara kerja pengarang untuk menampilkan tokoh cerita. Penokohan dapat dilakukan menggunakan metode (a) analitik, (b) dramatik, dan (c) kontekstual.<br />
Tokoh cerita akan menjadi hidup jika ia memiliki watak seperti layaknya manusia. Watak tokoh terdiri dari sifat, sikap, serta kepribadian tokoh. Cara kerja pengarang memberi watak pada tokoh cerita dinamakan penokohan, yang dapat dilakukan melalui dimensi (a) fisik, (b) psikis, dan (c) sosial.<br />
Latar berkaitan erat dengan tokoh dan alur. Latar adalah seluruh keterangan mengenai tempat, waktu, serta suasana yang ada dalam cerita. Latar tempat terdiri dari tempat yang dikenal, tempat tidak dikenal, serta tempat yang hanya ada dalam khayalan. Latar waktu ada yang menunjukkan waktu dengan jelas, namun ada pula yang tidak dapat diketahui secara pasti.<br />
Cara kerja pengarang untuk membangun cerita bukan hanya melalui penokohan dan perwatakan, dapat pula melalui sudut pandang. Sudut pandang adalah cara pengarang untuk menetapkan siapa yang akan mengisahkan ceritanya, yang dapat dipilih dari tokoh atau dari narator. Sudut pandang melalui tokoh cerita terdiri dari (a) sudut pandang akuan, (b) sudut pandang diaan, (c) sudut pandang campuran. Dalam menuangkan cerita menggunakan medium bahasa, pengarang bebas menentukan akan menggunakan bahasa nasional, bahasa daerah, dialek, ataupun bahasa asing.<br />
<span style="color: blue;">Kegiatan Belajar 3</span><br />
<h2>Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama </h2>Karya sastra drama memiliki unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik yang diperlukan untuk membangun ceritanya. Unsur intrinsik drama terdiri dari tema, plot, tokoh, dialog, karakter, serta latar.<br />
Drama yang merupakan ciptaan kreatif pengarang harus memiliki tema yang kuat, agar tercipta sebuah cerita yang tak lekang oleh waktu. Tanpa adanya konflik, cerita drama akan terasa datar. Konflik terdapat di dalam plot, yang terjadi karena adanya ketegangan antartokoh.<br />
Tokoh drama terbagi menurut peran dan fungsinya dalam lakon. Menurut perannya tokoh terdiri dari tokoh utama, tokoh bawahan, serta tokoh tambahan. Di dalam drama fungsi tokoh sangat penting, yaitu sebagai tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis.<br />
Cakapan merupakan ciri utama drama yang mungkin berupa dialog namun dapat pula berbentuk monolog. Selain itu, ada pula karakter dan latar yang saling berhubungan erat. Latar dalam drama sangat mempengaruhi karakter tokoh.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong><br />
Atmazaki. (1993). Analisis Sajak: Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Bandung: Angkasa.<br />
<br />
Bachri, Sutardji Calzoum. (1981). O, Amuk, Kapak. Jakarta: Sinar Harapan.<br />
<br />
Damono, Sapardi Djoko. (1994). Hujan Bulan Juni. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.<br />
<br />
Herfanda, Ahmadun Yosi. (1996). Sembahyang Rumputan. Yogyakarta: Bentang Budaya.<br />
<br />
Jabbar, Hamid. (1998) . Super Hilang. Jakarta: Balai Pustaka.<br />
<br />
Laurence, Perrine. (1973). Sound and Sense: An Introduction to Poetry. New York: Harcout Brace Javanovich.<br />
<br />
Nurgiyantoro, Burhan. (2000). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.<br />
<br />
Rampan, Korrie Layun. (1985). Puisi Indonesia Hari Ini: Sebuah Kritik. Jakarta: Yayasan Arus.<br />
<br />
Waluyo, Herman J. (1991). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Yayasan Arus.<br />
<br />
-----------. (2001). Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.<br />
<br />
Wellek, Rene dan Austrin Warren. (1990). Teori Kesusastraan. Melani Budianta (Terj.) Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
<br />
<span style="color: red;"><strong>MODUL 5</strong></span>: PUISI<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Pengertian dan Ciri-ciri Puisi </h2>Puisi ialah perasaan penyair yang diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat, serta mengandung rima dan irama. Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang dipergunakan serta dari wujud puisi tersebut. Bahasa puisi mengandung rima, irama, dan kiasan, sedangkan wujud puisi terdiri dari bentuknya yang berbait, letak yang tertata ke bawah, dan tidak mementingkan ejaan. Untuk memahami puisi dapat juga dilakukan dengan membedakannya dari bentuk prosa.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 2</strong></span><br />
<h2>Jenis-jenis Puisi </h2>Berdasarkan waktu kemunculannya puisi dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi modern. <br />
Puisi lama adalah puisi yang lahir sebelum masa penjajahan Belanda, sehingga belum tampak adanya pengaruh dari kebudayaan barat. Sifat masyarakat lama yang statis dan objektif, melahirkan bentuk puisi yang statis pula, yaitu sangat terikat pada aturan tertentu. Puisi lama terdiri dari mantra, bidal, pantun dan karmina, talibun, seloka, gurindam, dan syair. <br />
Puisi baru adalah puisi yang muncul pada masa penjajahan Belanda, sehingga pada puisi baru tampak adanya pengaruh dari kebudayaan Eropa. Penetapan jenis puisi baru berdasarkan pada jumlah larik yang terdapat dalam setiap bait. Jenis puisi baru dibagi menjadi distichon, terzina, quatrain, quint, sextet, septima, stanza atau oktaf, serta soneta. <br />
Puisi modern adalah puisi yang berkembang di Indonesia setelah masa penjajahan Belanda. Berdasarkan cara pengungkapannya, puisi modern dapat dibagi menjadi puisi epik, puisi lirik, dan puisi dramatik.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 3</strong></span><br />
<h2>Analisis Unsur-unsur Intrinsik Puisi </h2>Untuk memahami makna sebuah puisi dapat dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur intrinsiknya, misalnya dengan mengkaji gaya bahasa dan bentuk puisi. Gaya bahasa yang dipergunakan penyair mencakup (1) Gaya bunyi yang meliputi: asonansi, aliterasi, persajakan, efoni, dan kakofoni. (2) Gaya kata yang membahas tentang pengulangan kata dan diksi. (3) Gaya kalimat yang berisi gaya implisit dan gaya retorika. (4) Larik, dan (5) bahasa kiasan.<br />
Memahami puisi melalui bentuknya dapat dilakukan dengan menelaah tipografi, tanda baca, serta enjambemen. Untuk mempermudah dan memperjelas penganalisisan puisi, di depan setiap larik berilah bernomor urut. Apabila puisi yang hendak dianalisis tersebut memiliki beberapa bait, dapat pula diberi bernomor pada setiap baitnya.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Kegiatan Belajar 4</span><br />
<h2>Penafsiran Puisi</h2>Agar dapat memahami isi puisi diawali dengan menelaah atau melakukan kajian terhadap gaya maupun bentuk puisi yang bersama-sama membentuk suatu keutuhan isi puisi.<br />
Perhatikan jika terdapat hal-hal yang menarik perhatian, misalnya judul serta kekerapan kata. Banyaknya kata yang berulang dapat menggiring pembaca dalam memahami tema. Jika terdapat bait yang mengandung sedikit lirik, biasanya di sanalah tertuang tema puisi. Seperti halnya pada judul yang juga dapat membayangkan tema. Tetapi ingat, judul belum tentu sama dengan tema.<br />
Mengetahui tema serta akulirik merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam upaya memahami puisi.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong><br />
Anwar, Chairil. (2000). Derai-derai Cemara. Jakarta: Yayasan Indonesia.<br />
<br />
Atmazaki. (1993). Analisis Sajak: Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Bandung: Angkasa.<br />
<br />
Bachri, Sutardji Calzoum. (1981). O, Amuk, Kapak. Jakarta: Sinar Harapan.<br />
<br />
Hamzah, Amir. (1977). Buah Rindu. Jakarta: Dian Rakyat.<br />
<br />
Ismail, Taufik. (1993). Tirani dan Benteng. Jakarta: Yayasan Ananda.<br />
<br />
Pradopo, Rachmat Djoko. (1990). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.<br />
<br />
Situmorang, B. P. (1983). Puisi: Teori Apresiasi Bentuk dan Struktur. Ende-Flores: Nusa Indah.<br />
<br />
Waluyo, Herman J. (1991). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.<br />
<br />
<br />
<span style="color: red;"><strong>MODUL 6</strong></span>: PROSA<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Pengertian dan Ciri Prosa Fiksi </h2>Prosa fiksi sebagai cerita rekaan bukan berarti prosa fiksi adalah lamunan kosong seorang pengarang. Prosa fiksi adalah perpaduan atau kerja sama antara pikiran dan perasaan. Fiksi dapat dibedakan atas fiksi yang realitas dan fiksi yang aktualitas. Fiksi realitas mengatakan: “seandainya semua fakta, maka beginilah yang akan terjadi. Jadi, fiksi realitas adalah hal-hal yang dapat terjadi, tetapi belum tentu terjadi. Penulis fiksi membuat para tokoh imaginatif dalam karyanya itu menjadi hidup. Fiksi aktualitas mengatakan “karena semua fakta maka beginilah yang akan terjadi”. Jadi, aktualitas artinya hal-hal yang benar-benar terjadi. Contoh: roman sejarah, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.<br />
Prosa selalu bersumber dari lingkungan kehidupan yang dialami, disaksikan, didengar, dan dibaca oleh pengarang. Adapun ciri-ciri prosa fiksi adalah bahasanya terurai, dapat memperluas pengetahuan dan menambah pengetahuan, terutama pengalaman imajinatif. Prosa fiksi dapat menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian dalam kehidupan. Maknanya dapat berarti ambigu. Prosa fiksi melukiskan realita imajinatif karena imajinasi selalu terikat pada realitas, sedangkan realitas tak mungkin lepas dari imajinasi. Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan pada penggunaan kata-kata konotatif. Selanjutnya prosa fiksi mengajak kita untuk berkontemplasi karena sastra menyodorkan interpretasi pribadi yang berhubungan dengan imajinasi.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 2</strong></span><br />
<h2>Jenis-jenis Prosa </h2>Berdasarkan pembagian sejarah sastra Indonesia, dikenal 2 macam sastra, yaitu sastra klasik dan sastra modern.<br />
Sastra modern termasuk di dalamnya prosa baru yang mencakup roman, novel, novel populer, cerpen. Selanjutnya sastra klasik termasuk di dalamnya yaitu prosa lama yang mencakup cerita rakyat, dongeng, fabel, epos, legenda, mite, cerita jenaka, cerita pelipur lara, sage, hikayat, dan silsilah.<br />
Roman adalah salah satu jenis karya sastra ragam prosa. Pengertian roman pada mulanya ialah cerita yang ditulis dalam bahasa Romana. Dalam perkembangannya kemudian, roman berupa cerita yang mengisahkan peristiwa/pengalaman lahir/batin sejumlah tokoh pada satu masa tertentu. Hal ini terjadi pada akhir abad ke-17. Perkembangan roman mencapai puncaknya pada abad ke-18. Pada abad ke-19 muncullah penulis-penulis roman yang termasyhur, seperti Honore de Balzac, Gustave Flaubert, Emile Zola, Charles Dickens, Leo Tolstoy, F. Dostojevski. Penulis-penulis roman ini kemudian disusul oleh rekan-rekannya yang mewakili abad ke-20, seperti Proust, Joyce, Kafka, dan Faulkner.<br />
Bentuk yang hampir sama dengan roman adalah novel. Bagi pembaca awam, kedua bentuk ini sulit dibedakan. Pada dasarnya novel maupun roman menceritakan hal luar biasa yang terjadi dalam kehidupan manusia sehingga jalan hidup tokoh cerita yang ditampilkan dapat berubah. <br />
Novel dapat dibedakan menjadi novel kedaerahan, novel psikologi, novel sosial, novel gotik, dan novel sejarah, serta novel populer.<br />
Cerita jenis lain yang memiliki ciri utama sepertri novel adalah cerpen. Bedanya dengan novel, cerpen penceritaannya lebih ringkas, masalahnya lebih padu dan plotnya tunggal dan terfokus ke akhir cerita. Sebuah cerita yang panjang yang berjumlah ratusan halaman, jelas tidak dapat disebut dengan cerpen. <br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 3</strong></span><br />
<h2>Unsur Intrinsik Prosa </h2>Unsur intrinsik prosa terdiri atas alur, tema, tokoh dan penokohan, latar/setting, sudut pandang, gaya, pembayangan, dan amanat. Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi, bahwa pada umumnya alur cerita rekaan terdiri atas<br />
1. alur buka, yaitu situasi terbentang sebagai suatu kondisi permulaan yang akan dilanjutkan dengan kondisi berikutnya;2. alur tengah, yaitu kondisi mulai bergerak ke arah kondisi yang memulai memuncak;3. Alur puncak, yaitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks peristiwa ; dan4. alur tutup<br />
<br />
Dengan kata lain, alur cerita meliputi paparan, konflik, klimaks dan penyelesaian. Kedelapan unsur tersebut saling mengisi dalam sebuah prosa. Tema, misalnya menjadi sentral yang mengilhami cerita. Begitu juga dengan penokohan yang meramu watak tokohnya menjadi penyampai pesan yang diinginkan pengarang, baik yang jahat maupun yang baik. Agar penokohan ini tampak lebih hidup, ditopang dengan latar/setting cerita, gaya, pembayangan dan amanat.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 4</strong></span><br />
<h2>Unsur Ekstrinsik dan Tingkat Penilaian karya Sastra </h2>Unsur ekstrinsik prosa fiksi adalah segala faktor luar yang melatarbelakangi penciptaan karya sastra seperti nilai sosiologi, nilai kesejarahan, nilai moral, nilai psikologi. Ia merupakan nilai subjektif pengarang yang bisa berupa kondisi sosial,motivasi, tendensi yang mendorong dan mempengaruhi kepengarangan seseorang. Pada gilirannya unsur ekstrinsik yang sebenarnya ada di luar karya sastra itu, cukup membantu para penelaah sastra dalam memahami dan menikmati karya yang dihadapi. Pengalaman mendalam dan pengenalan unsur ekstrinsik tersebut memungkinkan seseorang penelaah mampu ,menginterpretasikan karya sastra dengan lebih tepat. <br />
Unsur tingkat nilai penghayatan dalam prosa fiksi adalah neveau anorganik, neveau vegetatif, neveau animal, neveau humanis, dan neveau metafisika/ transendental.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong> <br />
Arya, Putu.(1983). Apresiasi Puisi dan Prosa. Ende Flores: Nusa Indah.<br />
<br />
Effendi. S. (1982). Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Tangga Mustika Alam.<br />
<br />
Fananie, Zainuddin. (1982). Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press. <br />
<br />
Luxemburg, et.al. (1984). Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Mido, Frans. (1984).Cerita Rekaan dan Seluk Beluknya. Ende-Flores: Nusa Indah .<br />
<br />
Semi Atar M. (1992). Anatomi Sastra. Bandung: Rosda Karya.<br />
<br />
Sudjiman, Panuti. (1992). Memahami Cerita Rekaan. Bandung: Remaja Rosda Karya.<br />
<br />
Suyitno. Sastra. (1992). Tata Nilai dan Eksegesis. Yogyakarta: Hanindita.<br />
<br />
Tarigan Guntur H. (1985). Prinsip -prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.<br />
<br />
Tjahjono Libertus, T. (1988). Sastra Indonesia, Pengantar Teori dan Apresiasi. Ende Flores: Nusa Indah.<br />
<br />
Waluyo, Herman . (1984). Pengkajian Prosa Fiksi. Surakarta: UNS.<br />
<br />
Wellek & Warren A.(1993). Teori Kesusasteraan (Diindonesiakan Melami Budianta) Jakarta: Gramedia. <br />
<br />
<span style="color: red;"><strong>MODUL 7</strong></span>: SELUK-BELUK DRAMA<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Pengertian Drama Laku dalam Simulasi Realitas </h2>Drama adalah laku yang meniru laku dalam kehidupan nyata untuk memberikan pengukuhan dan alternatif bagi kehidupan itu sendiri. Karena yang ditekankan adalah laku, maka kata-kata/dialog dalam drama harus dipahami sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan situasi interaksi atau komunikasi manusia yang melibatkan tidak hanya kata-kata/dialog itu sendiri, tetapi juga situasi yang melingkungi dialog, seperti siapa yang berdialog, kapan dan di mana dialog itu berlangsung, dan mengapa dialog itu diutarakan. Dengan demikian, dalam laku drama kita melihat kesatuan antara kata-kata, perbuatan, dan situasi. Sifat kemenyatuan ini sangat sesuai atau mirip dengan keadaan yang berlangsung dalam kehidupan komunikasi manusia yang nyata. Oleh karena itu, drama dapat berfungsi sebagai media simulasi realitas, yaitu media untuk menghaluskan dan mengembangkan diri manusia dan kebudayaannya melalui penanaman nilai kultural/keagamaan, penyampaian pemikiran baru, dan penyampaian kritik sosial.<br />
<strong><span style="color: blue;"><br />
Kegiatan Belajar 2</span></strong><br />
<h2>Struktur Drama </h2>Sebagai naskah yang utuh, drama dibangun oleh beberapa unsur yang saling berkaitan, yaitu dialog, petunjuk pemanggungan, plot, dan karakter. Dialog merupakan ucapan tokoh tertentu yang kemudian disusul oleh ucapan tokoh yang lain. Melalui pergiliran ucapan tokoh-tokoh itulah segala informasi diutarakan perlahan-lahan dari awal sampai akhir drama. Karena itulah kedudukan dialog sangat penting dan utama di dalam drama. Selain itu, informasi juga diberikan melalui petunjuk pemanggungan. Petunjuk pemanggungan adalah teks sampingan yang berfungsi untuk memberikan petunjuk tentang berbagai aspek pemang-gungan, yakni aspek karakter, penuturan, dan desain. Teks ini mungkin terdapat di dalam dialog (intradialog) dan mungkin pula terdapat di luar dialog (ekstradialog). Unsur drama berikutnya adalah plot, yaitu pola pengaturan kejadian dalam drama yang membuat kejadian-kejadian tersebut saling berhubungan secara logis, utuh, dan bermakna. Kejadian-kejadian dalam drama tentu saja muncul karena adanya tindakan tokoh/karakter dramatik dengan segala aspek psikis, moral, sosial, dan ciri fisiknya.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 3</strong></span><br />
<h2>Jenis Drama </h2>Pada umumnya, drama dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu tragedi dan komedi. Pengelompokan ini didasarkan pada cara pandang filosofis drama tersebut terhadap hakikat hidup manusia. Pandangan hidup yang khas dalam drama tragedi terletak pada penegasan bahwa manusia harus menerima suratan nasib yang tidak dapat dihindarkan. Namun, tragedi juga menggambarkan kenyataan bahwa meskipun kita harus menghadapi dan menerima suratan nasib, kita juga punya kebutuhan yang kuat untuk memberi makna pada nasib kita. Oleh karena itu, semangat drama tragedi tidaklah pasif, melainkan penuh dengan semangat perjuangan, yakni perjuangan untuk memberi makna pada nasib hidup manusia. Adapun komedi menggambarkan kenyataan bahwa seberapa kali pun kita jatuh atau gagal, kita akan dapat bangkit kembali dan meneruskan kehidupan. Komedi memperlihatkan kehendak hidup yang tak terpadamkan. Inilah semangat yang menggerakkan tokoh-tokohnya, yakni semangat untuk merayakan kegembiraan hidup. Kegembiraan hidup itu ditunjukkan dengan cara menyimpangkan keseriusan dan kesakitan (penderitaan) sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kelucuan.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 4</strong></span><br />
<h2>Pementasan Drama </h2>Naskah drama dibuat bukan semata-mata untuk dibaca, tetapi lebih dimaksudkan untuk dipentaskan. Untuk mewujudkan naskah drama menjadi sebuah pementasan, diperlukan banyak pihak yang harus bekerja sama secara kompak. Pihak-pihak tersebut adalah produser, sutradara, aktor/aktris, dan desainer. Berbagai pihak ini kemudian mengubah atau mengonkretkan naskah menjadi konsep produksi, yakni suatu rumusan konseptual atau ide dasar yang menyatukan berbagai aspek pementasan yang berbeda sehingga dapat terbentuk suatu sudut pandang pemaknaan bersama terhadap produksi pementasan. Rumusan ini bersifat general, konkret, dan inspiratif. Dengan panduan konsep produksi itulah berbagai pihak tersebut saling memberikan kontribusi demi terciptanya pementasan yang berhasil.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong> <br />
Awuy, Tommy. (1992). Teater Indonesia: Konsep, Sejarah, dan Problema. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.<br />
<br />
Corrigan, Robert W. (1979). The World of Theatre. Glenview: Scott, Foresman and Co.<br />
<br />
Dahana, Radhar Panca. (2000). Homo Theatricus. Magelang: Yayasan Indonesia Tera.<br />
<br />
Esslin, Martin. (1979). An Anatomy of Drama. New York: Hill and Wang.<br />
<br />
Soemanto, Bakdi. (2001). Jagat Teater. Yogyakarta: Media Pressindo.<br />
<br />
Sugiyati, dkk. (1993). Teater untuk Dilakoni. Bandung: Studiklub Teater Bandung.<br />
<br />
Sumardjo, Jakob. (1992). Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.<br />
<br />
<br />
<span style="color: red;"><strong>MODUL 8</strong></span>: TEORI-TEORI SASTRA<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Teori Psikoanalisis Sastra </h2>Teori sastra psikoanalisis menganggap bahwa karya sastra sebagai symptom (gejala) dari pengarangnya. Dalam pasien histeria gejalanya muncul dalam bentuk gangguan-gangguan fisik, sedangkan dalam diri sastrawan gejalanya muncul dalam bentuk karya kreatif. Oleh karena itu, dengan anggapan semacam ini, tokoh-tokoh dalam sebuah novel, misalnya akan diperlakukan seperti manusia yang hidup di dalam lamunan si pengarang. Konflik-konflik kejiwaan yang dialami tokoh-tokoh itu dapat dipandang sebagai pencerminan atau representasi dari konflik kejiwaan pengarangnya sendiri. Akan tetapi harus diingat, bahwa pencerminan ini berlangsung secara tanpa disadari oleh si pengarang novel itu sendiri dan sering kali dalam bentuk yang sudah terdistorsi, seperti halnya yang terjadi dengan mimpi. Dengan kata lain, ketaksadaran pengarang bekerja melalui aktivitas penciptaan novelnya. Jadi, karya sastra sebenarnya merupakan pemenuhan secara tersembunyi atas hasrat pengarangnya yang terkekang (terepresi) dalam ketaksadaran.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 2</strong></span><br />
<h2>Teori Sastra Struktural </h2>Studi (kajian) sastra struktural tidak memperlakukan sebuah karya sastra tertentu sebagai objek kajiannya. Yang menjadi objek kajiannya adalah sistem sastra, yaitu seperangkat konvensi yang abstrak dan umum yang mengatur hubungan berbagai unsur dalam teks sastra sehingga unsur-unsur tersebut berkaitan satu sama lain dalam keseluruhan yang utuh. Meskipun konvensi yang membentuk sistem sastra itu bersifat sosial dan ada dalam kesadaran masyarakat tertentu, namun studi sastra struktural beranggapan bahwa konvensi tersebut dapat dilacak dan dideskripsikan dari analisis struktur teks sastra itu sendiri secara otonom, terpisah dari pengarang ataupun realitas sosial. Analisis yang seksama dan menyeluruh terhadap relasi-relasi berbagai unsur yang membangun teks sastra dianggap akan menghasilkan suatu pengetahuan tentang sistem sastra.<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 3</strong></span><br />
<h2>Teori Sastra Feminis </h2>Teori sastra feminisme melihat karya sastra sebagai cerminan realitas sosial patriarki. Oleh karena itu, tujuan penerapan teori ini adalah untuk membongkar anggapan patriarkis yang tersembunyi melalui gambaran atau citra perempuan dalam karya sastra. Dengan demikian, pembaca atau peneliti akan membaca teks sastra dengan kesadaran bahwa dirinya adalah perempuan yang tertindas oleh sistem sosial patriarki sehingga dia akan jeli melihat bagaimana teks sastra yang dibacanya itu menyembunyikan dan memihak pandangan patriarkis. Di samping itu, studi sastra dengan pendekatan feminis tidak terbatas hanya pada upaya membongkar anggapan-anggapan patriarki yang terkandung dalam cara penggambaran perempuan melalui teks sastra, tetapi berkembang untuk mengkaji sastra perempuan secara khusus, yakni karya sastra yang dibuat oleh kaum perempuan, yang disebut pula dengan istilah ginokritik. Di sini yang diupayakan adalah penelitian tentang kekhasan karya sastra yang dibuat kaum perempuan, baik gaya, tema, jenis, maupun struktur karya sastra kaum perempuan. Para sastrawan perempuan juga diteliti secara khusus, misalnya proses kreatifnya, biografinya, dan perkembangan profesi sastrawan perempuan. Penelitian-penelitian semacam ini kemudian diarahkan untuk membangun suatu pengetahuan tentang sejarah sastra dan sistem sastra kaum perempuan. <br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 4</strong></span><br />
<h2>Teori Sastra Struktural </h2>Teori resepsi pembaca berusaha mengkaji hubungan karya sastra dengan resepsi (penerimaan) pembaca. Dalam pandangan teori ini, makna sebuah karya sastra tidak dapat dipahami melalui teks sastra itu sendiri, melainkan hanya dapat dipahami dalam konteks pemberian makna yang dilakukan oleh pembaca. Dengan kata lain, makna karya sastra hanya dapat dipahami dengan melihat dampaknya terhadap pembaca. Karya sastra sebagai dampak yang terjadi pada pembaca inilah yang terkandung dalam pengertian konkretisasi, yaitu pemaknaan yang diberikan oleh pembaca terhadap teks sastra dengan cara melengkapi teks itu dengan pikirannya sendiri. Tentu saja pembaca tidak dapat melakukan konkretisasi sebebas yang dia kira karena sebenarnya konkretisasi yang dia lakukan tetap berada dalam batas horizon harapannya, yaitu seperangkat anggapan bersama tentang sastra yang dimiliki oleh generasi pembaca tertentu. Horizon harapan pembaca itu ditentukan oleh tiga hal, yaitu <br />
1. kaidah-kaidah yang terkandung dalam teks-teks sastra itu sendiri, <br />
2. pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan berbagai teks sastra, dan <br />
3. kemampuan pembaca menghubungkan karya sastra dengan kehidupan nyata. <br />
Butir ketiga ini ditentukan pula oleh sifat indeterminasi teks sastra, yaitu kesenjangan yang dimiliki teks sastra terhadap kehidupan real. <br />
<br />
Teori resepsi sastra beranggapan bahwa pemahaman kita tentang sastra akan lebih kaya jika kita meletakkan karya itu dalam konteks keragaman horizon harapan yang dibentuk dan dibentuk kembali dari zaman ke zaman oleh berbagai generasi pembaca. Dengan begitu, dalam pemahaman kita terhadap suatu karya sastra terkandung dialog antara horizon harapan masa kini dan masa lalu. Jadi, ketika kita membaca suatu teks sastra, kita tidak hanya belajar tentang apa yang dikatakan teks itu, tetapi yang lebih penting kita juga belajar tentang apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri, harapan-harapan kita, dan bagaimana pikiran kita berbeda dengan pikiran generasi lain sebelum kita. Semua ini terkandung dalam horizon harapan kita.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong> <br />
Atmazaki. (1990). Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Bandung: Angkasa Raya.<br />
<br />
Brill, A. A. (1955). Lectures on Psychoanalytic Psychiatry. New York: Vintage Books.<br />
<br />
Brill, A. A. (1960). Basic Principles of Psychoanalysis. New York: Washington Square Press.<br />
<br />
Budianta, Melani dalam Kris Budiman. (2002). Analisis Wacana. Yogyakarta: Kanal.<br />
<br />
Culler, Jonathan. (1975). Structuralist Poetics. London: Routledge & Kegan Paul.<br />
<br />
Djajanegara, Soenarjati. (2000). Kritik Sastra Feminis. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Eneste, Pamusuk. (1983). Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Freud, Sigmund. (1938). Interpretation of Dreams dalam The Basic Writing of Sigmund Freud. New York: Modern Library.<br />
<br />
_____________. (2001). Tafsir Mimpi. Yogyakarta: Jendela.<br />
<br />
Jabrohim. (2001). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.<br />
<br />
Jefferson, Ann dan Robey, David. (1993). Modern Literary Theory: A Comparative Introduction. London: B. T. Batsford Ltd.<br />
<br />
Junus, Umar. (1985). Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Milner, Max. (1992). Freud dan Interpretasi Sastra. Jakarta: Intermasa.<br />
<br />
Pradopo, Rachmat Djoko. (1995). Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.<br />
<br />
Propp, Vladimir. (1987). Morfologi Cerita Rakyat. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia.<br />
<br />
Scholes, Robert. (1974). Structuralism in Literature. New Haven: Yale University Press.<br />
<br />
Selden, Raman. (1991). Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.<br />
<br />
Sugihastuti. (2000). Wanita di Mata Wanita. Bandung: Nuansa.<br />
<br />
Suhandjati, Sri dan Sofwan, Ridin. (2001). Perempuan dan Seksualitas dalam Tradisi Jawa. Yogyakarta: Gama Media.<br />
<br />
Teeuw, A. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.<br />
<br />
____________. (1983). Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Todorov, Zvetan. (1985). Tata Sastra. Jakarta: Djambatan.<br />
<br />
<br />
<span style="color: red;">MODUL 9</span>: ALIRAN SASTRA<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 1</strong></span><br />
<h2>Supernaturalisme dan Naturalisme serta Idealisme dan Materialisme </h2>Istilah-istilah naturalis, materialis, dan idealis, adalah istilah-istilah yang digunakan di kalangan ilmu filsafat sebagai suatu paham, pandangan, atau falsafah hidup yang akhirnya di kalangan ilmu sastra merupakan aliran yang dianut seseorang dalam menghasilkan karyanya. Aliran dalam karya sastra biasanya terlihat pada periode tertentu. Setiap periode sastra biasanya ditandai oleh aliran yang dianut para pengarang pada masa itu. Bahkan unsur aliran yang <br />
menjadi mode pada periode tertentu merupakan ciri khas karya sastra yang berada pada masa tersebut.<br />
Masalah aliran sebagai pokok pandangan hidup, berangkat dari paham yang dikemukakan para filosof dalam menghadapi kehidupan alam semesta ini. Tafsiran yang mula-mula diberikan oleh manusia terhadap alam ini ada dua macam, yaitu supernatural dan natural. Penganut paham-paham tersebut dinamakan supernaturalisme dan naturalisme. Paham supernatural mengemukakan bahwa di dalam alam ini terdapat wujud-wujud yang bersifat gaib yang bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa daripada alam nyata yang mengatur kehidupan alam sehingga menjadi alam yang ditempati sekarang ini. Kepercayaan animisme dan dinamisme merupakan kepercayaan yang paling tua usianya dalam sejarah perkembangan kebudayaan manusia yang berpangkal pada paham supernaturalisme dan masih dianut oleh beberapa masyarakat di muka bumi ini. <br />
Sebagai lawan dari paham supernatural adalah naturalisme yang menolak paham supernatural. Paham ini mengemukakan bahwa gejala-gejala alam yang terlihat ini terjadi karena kekuatan yang terdapat di dalam alam itu sendiri yang dapat dipelajari dan dengan demikian dapat diketahui. Paham ini juga mengemukakan bahwa dunia sama sekali bergantung pada materi, kebendaan, dan gerak. Kenyataan pokok dalam kehidupan dan akhir kehidupan adalah materi, atau kebendaan. <br />
Pada bidang seni terdapat pula kedua aliran besar tersebut dengan karakteristik yang berbeda, yaitu aliran idealisme dan materialisme. Idealisme adalah aliran yang menilai tinggi angan-angan (idea) dan cita-cita (ideal) sebagai hasil perasaan daripada dunia nyata. Aliran ini pada awalnya dikemukakan oleh Socrates (469-399 sM.) yang dilanjutkan oleh muridnya yang bernama Plato (427-347 sM.). Dalam bidang seni rupa pelukis yang beraliran idealisme cenderung lebih suka mewujudkan benda-benda sebaik mungkin daripada apa adanya. Dalam ilmu kesusilaan idealisme mengandung pandangan hidup di mana rohani mewujudkan kekuatan yang berkuasa dan menjelaskan bahwa semua benda di dalam alam dan pengalaman adalah perwujudan pikiran, pandangan yang nyata. <br />
Lawan aliran idealisme adalah aliran materialisme. Aliran ini mengemukakan bahwa dunia sama sekali bergantung pada materi dan gerak. Ajaran ini sudah dikemukakan oleh Democrates pada abad ke-4 sM, yang mengatakan bahwa semua kejadian yang gaib, dan ajaib di alam ini digerakkan oleh atom dan keluasan geraknya. Tidak ada kekuatan gaib yang bersifat supernatural yang mengatur kehidupan ini.<br />
Di dalam bidang seni, seni rupa dan seni pahat, aliran materialisme atau naturalisme ini disebut juga dengan aliran realisme, yaitu bentuk lukisan yang diciptakan menurut keadaan alam yang sebenarnya yang berdasarkan atas faktor-faktor perspektif, proporsi, warna, sinar, dan bayangan. Sedangkan di dalam seni sastra aliran materialisme atau naturalisme ini merupakan kelanjutan dari aliran realisme.<br />
<strong><span style="color: blue;"><br />
Kegiatan Belajar 2</span></strong><br />
<h2>Idealisme dan Aliran Lainnya dalam Karya Sastra</h2>Aliran-aliran yang terdapat di dalam karya sastra tidak dapat di- “cap”-kan sepenuhnya kepada seorang pengarang. Sutan Takdir Alisyahbana, misalnya dalam karyanya ia idealis tetapi juga romantis, sehingga ia juga dikenal sebagai seorang yang beraliran romantis-idealis. <br />
Dalam aliran idealisme terdapat aliran romantisme, simbolisme, ekspresionisme, mistisisme, dan surealisme. Sedangkan yang termasuk ke dalam aliran materialisme ialah aliran realisme, naturalisme, impresionisme, serta determinisme. Aliran lain yang berpandangan ke arah manusia sebagai pribadi yang unik dikenal sebagai aliran eksistensialisme. <br />
Aliran idealisme adalah aliran di dalam filsafat yang mengemukakan bahwa dunia ide,dunia cita-cita, dunia harapan adalah dunia utama yang dituju dalam pemikiran manusia. Dalam dunia sastra, idealisme berarti aliran yang menggambarkan dunia yang dicita-citakan, dunia yang diangan-angankan, dan dunia harapan yang masih abstrak yang jauh jangka waktu pencapaiannya. Di dalamnya digambarkan keindahan hidup yang ideal, yang menyenangkan, penuh kedamaian, kebahagiaan, ketenteraman, adil makmur dan segala sesuatu yang menggambarkan dunia harapan yang sesuai dengan tuntutan batin yang menyenangkan yang tidak lagi adanya keganasan, kecemasan, kemiskinan, penindasan, ketidakadilan, keterbelakangan, yang menyusahkan dan menyengsarakan batin. Sastrawan Indonesia yang dikenal sebagai seorang yang idealis baik di dalam novel maupun puisinya ialah Sutan Takdir Alisyahbana. <br />
Aliran romantisme ini menekankan kepada ungkapan perasaan sebagai dasar perwujudan pemikiran pengarang sehingga pembaca tersentuh emosinya setelah membaca ungkapan perasaannya. Untuk mewujudkan pemikirannya, pengarang menggunakan bentuk pengungkapan yang seindah-indahnya dan sesempurna-sempurnanya. Aliran romantisme biasanya dikaitkan dengan masalah cinta karena masalah cinta memang membangkitkan emosi. Tetapi anggapan demikian tidaklah selamanya benar. <br />
Simbolisme adalah aliran kesusastraan yang penyajian tokoh-tokohnya bukan manusia melainkan binatang, atau benda-benda lainnya seperti tumbuh-tumbuhan yang disimbolkan sebagai perilaku manusia. Binatang-binatang atau tumbuh-tumbuhan diperlakukan sebagai manusia yang dapat bertindak, berbicara, berkomunikasi, berpikir, berpendapat sebagaimana halnya manusia. Kehadiran karya sastra yang beraliran simbolisme ini biasanya ditentukan oleh situasi yang tidak mendukung pencerita atau pengarang berbicara. Pada masyarakat lama, misalnya di mana kebebasan berbicara dibatasi oleh aturan etika moral yang mengikat kebersamaan dalam kelompok masyarakat, pandangan dan pendapat mereka disalurkan melalui bentuk-bentuk peribahasa atau fabel. <br />
Aliran ekspresionisme adalah aliran dalam karya seni, yang mementingkan curahan batin atau curahan jiwa dan tidak mementingkan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang nyata. Ekspresi batin yang keras dan meledak-ledak. biasa dianggap sebagai pernyataan atau sikap pengarang. Aliran ini mula-mula berkembang di Jerman sebelum Perang Dunia I, Pengarang Indonesia yang dianggap ekspresionis ialah Chairil Anwar. <br />
Mistisisme adalah aliran dalam kesusastraan yang mengacu pada pemikiran mistik, yaitu pemikiran yang berdasarkan kepercayaan kepada Zat Tuhan Yang Maha Esa, yang meliputi segala hal di alam ini. Karya sastra yang beraliran mistisisme ini memperlihatkan karya yang mencari penyatuan diri dengan Zat Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Tuhan Semesta Alam. Pada masa kesusastraan Klasik dikenal Raja Ali Haji dengan Gurindam Dua Belas-nya yang sarat dengan ajaran mistik. Pada karya-karya sastra sekarang ini yang memperlihatkan aliran mistik, misalnya Abdul Hadi W.M., Danarto, dan Rifai Ali. <br />
Surealisme adalah aliran di dalam kesusastraan yang banyak melukiskan kehidupan dan pembicaraan alam bawah sadar, alam mimpi. Segala peristiwa yang dilukiskan terjadi dalam waktu yang bersamaan dan serentak. Aliran ini dipengaruhi oleh Sigmund Freud (1856-1939) ahli psikiatri Austria yang dikenal dengan psikoanalisisnya terhadap gejala histeria yang dialami manusia. Dia berpendapat bahwa gejala histeria traumatik yang dialami seseorang dapat disembuhkan melalui analisis kejiwaan yang dilakukan dengan kondisi kesadaran pasien, bukan dengan cara menghipnotis sebagaimana yang dilakukan oleh rekannya Breuer. Menurut Freud emosi yang terpendam itu bersifat seksual. Perbuatan manusia digerakkan oleh libido, nafsu seksual yang asli. Dengan menggali bawah sadar manusia, ia akan dapat dikembalikan kepada kondisinya semula.<br />
<strong><span style="color: blue;"><br />
Kegiatan Belajar 3</span></strong><br />
<h2>Realisme dan Aliran Lainnya dalam Karya Sastra </h2>Realisme adalah aliran dalam karya sastra yang berusaha melukiskan suatu objek seperti apa adanya Pengarang berperan secara objektif. Dalam keobjektifanlah ia melihat keindahan objek yang dibidiknya dan dihasilkan di dalam karya sastra. Pengarang tidak memasukkan ide, pikiran, tanggapan dalam menghadapi objeknya. Gustaf Flaubert seorang pengarang realisme Perancis mengemukakan bahwa objektivitas pengarang sangat diperlukan dalam menghasilkan karyanya. Objek yang dibidik pengarang sebagai objek ceritanya tidak hanya manusia dengan beragam karakternya, ia juga dapat berupa binatang, alam, tumbuh-tumbuhan, dan objek lainnya yang berkesan bagi pengarang sebagai sumber inspirasinya. <br />
Impresionisme berarti aliran dalam bidang seni sastra, seni lukis, seni musik yang lebih mengutamakan kesan tentang suatu objek yang diamati dari pada wujud objek itu sendiri. Di bidang seni lukis, aliran ini bermula di Perancis pada akhir abad ke-l9.. Di dalam seni sastra aliran impresionisme tidak berbeda dengan aliran realisme, hanya pada impresionisme yang dipentingkan adalah kesan yang diperoleh tentang objek yang diamati penulis. Selanjutnya, kesan awal yang diperoleh pengarang diolah dan dideskripsikan menjadi visi pengarang yang sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. <br />
Karya sastra yang beraliran impresionisme pada umumnya terdapat pada masa angkatan Pujangga Baru, masa Jepang, yang pada masa itu kebebasan berekspresi tentang cita-cita, harapan, ide belum dapat disalurkan secara terbuka. Semua idealisme disalurkan melalui bentuk yang halus yang maknanya terselubung. <br />
Pengarang Indonesia yang karyanya bersifat impresif antara lain ialah Sanusi Pane, dengan puisi-puisinya Candi, Teratai, Sungai, Abdul Hadi W.M., dan W.S Rendra. <br />
Aliran naturalisme adalah aliran yang mengemukakan bahwa fenomena alam yang nyata ini terjadi karena kekuatan alam itu sendiri yang berinteraksi sesamanya. Kebenaran penciptaan alam ini bersumber pada kekuatan alam (natura). Di dalam seni lukis aliran naturalisme ini dimaksudkan sebagai karya seni yang menampilkan keadaan alam apa adanya, berdasarkan faktor perspektif, proporsi sinar, dan bayangan. Di dalam karya sastra aliran naturalisme adalah aliran yang juga menampilkan peristiwa sebagaimana adanya. Karena itu ia tidak jauh berbeda dengan realisme. Hanya saja, kalau realisme menampilkan objek apa adanya yang mengarah kepada kesan positif, kesan yang menyenangkan, sedangkan naturalisme sebaliknya. <br />
Dalam kesusastraan Barat, yang dikenal sebagai tokoh naturalis ialah Emil Zola (1840-1902) pengarang Perancis. Dalam karyanya gambaran kemesuman, pornografi digambarkan apa adanya. Aliran seni untuk seni (l’art pour art’) melatarbelakangi pandangannya dalam berkarya. Di Indonesia pengarang yang karyanya cenderung beraliran naturalisme adalah Armijn Pane dengan novel Belenggu-nya, Motinggo Busye pada awal-awal novelnya tahun 60-an dan 70-an bahkan memperlihatkan novel yang dikategorikan pornografis. Novel Saman (l998) karya Ayu Utami juga memperlihatkan kecenderungan ke arah naturalis. <br />
Determinisme ialah aliran dalam kesusastraan yang merupakan cabang dari naturalisme yang menekankan kepada takdir sebagai bagian dari kehidupan manusia yang ditentukan oleh unsur biologis dan lingkungan. Takdir yang dialami manusia bukanlah takdir yang ditentukan oleh yang Mahakuasa melainkan takdir yang datang menimpa nasib seseorang karena faktor keturunan dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><strong>Kegiatan Belajar 4</strong></span><br />
<h2>Eksistensialisme dalam Karya Sastra </h2>Di samping aliran-aliran yang telah dibicarakan sebelumnya, terdapat pula aliran kesusastraan yang berkembang akhir-akhir ini, yaitu aliran eksistensialisme. Aliran ini adalah aliran di dalam filsafat yang muncul dari rasa ketidakpuasan terhadap dikotomi aliran idealisme dan aliran materialisme dalam memaknai kehidupan ini. Aliran idealisme yang hanya mementingkan ide sebagai sumber kebenaran kehidupan dan materialisme yang menganggap materi sebagai sumber kebenaran kehidupan, mengabaikan manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai keberadaan sendiri yang tidak sama dengan makhluk lainnya. Idealisme melihat manusia hanya sebagai subjek, hanya sebagai kesadaran, sedangkan materialisme melihat manusia hanya sebagai objek. Materialisme lupa bahwa sesuatu di dunia ini disebut objek karena adanya subjek. Eksistensialisme ingin mencari jalan ke luar dari kedua pemikiran yang dianggap ekstrem itu yang berpikiran bahwa manusia di samping ia sebagai subjek ia pun juga sekaligus sebagai objek dalam kehidupan ini (Ahmad Tafsir,1994 hal 193). <br />
Kata eksistensi berasal dari kata exist, bahasa Latin yang diturunkan dari kata ex yang berarti ke luar dan sistere berarti berdiri. Jadi eksistensi berarti berdiri dengan ke luar dari diri sendiri. Pikiran seperti ini dalam bahasa Jerman dikenal dengan dasei. Dengan ia ke luar dari dirinya, manusia menyadari keberadaan dirinya, ia berada sebagai aku atau sebagai pribadi yang menghadapi dunia dan mengerti apa yang dihadapinya dan bagaimana menghadapinya. Dalam menyadari keberadaannya, manusia selalu memperbaiki, atau membangun dirinya, ia tidak pernah selesai dalam membangun dirinya. <br />
Filsuf yang pertama mengemukakan eksistensi manusia ialah Soren Aabye Kierkegaard (1813-1855) dari Denmark, kemudian Jean Paul Satre (1905-1980) filsuf Perancis yang menyebabkan eksistensialisme menjadi terkenal. Menurut Satre karena manusia menyadari bahwa dia ada, yang berarti manusia menyadari pula bahwa ia menghadapi masa depan. Karenanya manusia sebagai individu mempunyai tanggung jawab terhadap masa depan dirinya sendiri dan tanggung jawab terhadap manusia secara keseluruhan. Akibatnya, orang eksistensialisme berpendapat bahwa salah satu watak keberadaan manusia adalah rasa takut yang datang dari kesadaran tentang wujudnya di dunia ini. Sebagai manusia yang mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap manusia lainnya di dunia ini, mereka bebas menentukan, bebas memutuskan dan sendiri pula memikul akibat keputusannya tanpa ada orang lain atau sesuatu yang bersamanya. Dari konsepnya ini timbul pemikiran bahwa nasib manusia ditentukan oleh dirinya sendiri dengan tidak bantuan sedikit pun dari yang lain. Akibatnya, manusia selalu hidup dalam rasa sunyi, cemas, putus asa, dan takut serta selalu dipenuhi bayangan harapan yang tak pernah terwujud dan berakhir.<br />
Karena dasar eksistensialisme ini adalah ide tentang keberadaan manusia, maka aliran ini tidak mementingkan gaya bahasa yang khas yang mencerminkan aliran tertentu, melainkan menekankan kepada pandangan pengarang terhadap kehidupan dan keberadaan manusia. Dalam perkembangannya, aliran eksistensialisme berkembang menjadi dua jalur, yaitu eksistensialisme yang ateistis dan eksistensialisme yang theistis. Eksistensialisme yang ateistis dikembangkan oleh Jean Paul Sartre dan eksistensialisme yang theistis dikembangkan oleh Gabriel Marcel. Dia menyatakan dengan tegas bahwa semua eksistensi adalah kenyataan karena adanya Tuhan. Manusia tidak mungkin ada kalau tidak ada Tuhan yang menciptakannya, dan konkretisasi alam dunia ini merupakan bukti nyata dari keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, keberadaan manusia di alam ini harus kembali ke jalan Tuhan dan mewujudkan pujian kepada Tuhan.<br />
Di dalam kesusastraan Indonesia, eksistensialisme ini terlihat pada novel-novel karya Iwan Simatupang, seperti Ziarah, Merahnya Merah, dan Kering, Dalam karyanya, Iwan Simatupang memperlihatkan manusia sebagai tamu di dunia ini. Sebagai tamu, ia datang, dan pergi lagi. Manusia gelisah, tidak punya rumah, selalu berada dalam perjalanan dan berlangitkan relativisme-relativisme.<br />
<br />
<strong>DAFTAR PUSTAKA</strong> <br />
Fananie, Zainuddin. (2000). Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press<br />
<br />
Faulkner, Peter. (1991). Modernisme Seri Konsep Sastra. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.<br />
<br />
Hasan, Fuad. (1992). Perkenalan dengan Eksistensialisme. Jakarta: Pustaka Jaya.<br />
<br />
Pringgodigdo, A.G. (1977). Ensiklopedi Umum. Jakarta: Kanisius. <br />
<br />
Rampan, Corrie Layun. (1966). Aliran dan Jenis Cerita Pendek. Flores: Nusa Indah.<br />
<br />
.(2000). Angkatan 2000 dalam Karya Sastra. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Utami, Ayu. (1998). Saman. Jakarta: Gramedia.<br />
<br />
Simaatupang, Iwan. (1976). Ziarah. Jakarta: Jambatan.<br />
<br />
Sugiarto, Bambang. (1999). Post Modernisme, Tantangan bagi Filsafat. Jakarta: Kanisius.<br />
<br />
Suriasumantri, Yuyun. (1993). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.<br />
<br />
Tafsir, Ahmad. (1994). Filsafat Ilmu: Akal dan Hati Sejak Thales sampai James: Pengantar kepada Filsafat. Bandung: Remaja Rosdakarya.<br />
<br />
Tuloli, Nani. (1999). Penyair dan Sajaknya 1920-1990. Gorontalo: BMT Nurul Jannah. <br />
<br />
W.M., Abdulah Hadi (1992). Mereka Menunggu Ibunya. Jakarta: Balai Pustaka.</div>yogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169390694052643669.post-43638431657792110972011-06-07T14:53:00.002+07:002011-06-07T14:53:41.420+07:00asal muasal indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.<br />
<br />
Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah **** kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. "Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)" kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.<br />
<br />
Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air kita memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).<br />
<br />
Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde ini kurang populer. Bagi orang Bandung, Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada di Jalan Otista.<br />
<br />
Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.<br />
<br />
Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, "Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat). Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.<br />
<br />
Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Tetapi nama resmi bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul.<br />
<br />
Nama Indonesia<br />
<br />
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.<br />
<br />
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: ... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.<br />
<br />
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.<br />
<br />
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.<br />
<br />
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago. Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!<br />
<br />
Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.<br />
<br />
Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau. <br />
<br />
Makna Politis<br />
<br />
Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan! Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.<br />
<br />
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.<br />
<br />
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, "Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."<br />
<br />
Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah Pemuda.<br />
<br />
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak mentah-mentah.<br />
<br />
Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda" untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.<br />
<br />
Dirgahayu Indonesiaku!***</div>yogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169390694052643669.post-37039881605979155712011-06-07T14:36:00.000+07:002011-06-07T14:36:16.489+07:00Gunung Salak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><span style="font-family: Comic Sans MS;">Gunung Salak merupakan sebuah gunung berapi yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak astronomis puncak gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.<br />
<br />
Secara administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani KPH Bogor, namun sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, kini bernama Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/20/Salak_050408_012_bblk_resize.jpg/400px-Salak_050408_012_bblk_resize.jpg" /><b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(fotografi gunung salak)</span></b> <span style="font-family: Comic Sans MS;"><b><div align="center"><span style="color: blue;">VULKANOLOGI DAN GEOLOGI</span></div></b></span><br />
<br />
<div style="margin: 5px 20px 20px;"> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td class="alt2" style="border: 1px inset;"> <b><span style="font-family: Comic Sans MS;">Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.<br />
<br />
Menurut Hartman (1938) Gunung Salak I merupakan bagian gunung yang paling tua. Disusul oleh Gunung Salak II dan kemudian muncul Gunung Sumbul. Sedangkan Kawah Ratu diperkirakan merupakan produk akhir dari Gunung Salak. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup masih merupakan bagian dari Kawah Ratu.</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://ghiboo.com/assets/modules/article/images/big/volcanic-ash-column-edit-4cd3e80c73340.jpg" /><b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(letusan salak tahun 1938)</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://img215.imageshack.us/img215/8441/ratu1.jpg" /> <b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(kawah ratu )</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://img823.imageshack.us/img823/2672/ratu2o.jpg" /> (<b><span style="font-family: Comic Sans MS;">kali mati</span></b>) </td> </tr>
</tbody></table></div><span style="font-family: Comic Sans MS;"><b><div align="center"><span style="color: blue;">JALUR PENDAKIAN</span></div></b></span><br />
<div style="margin: 5px 20px 20px;"> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td class="alt2" style="border: 1px inset;"> <b><span style="font-family: Comic Sans MS;">Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur pendakian. Puncak yang paling sering didaki adalah puncak II dan I. Jalur yang paling ramai adalah melalui Curug Nangka, di sebelah utara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II.<br />
<br />
Puncak Salak I biasanya didaki dari arah timur, yakni Cimelati dekat Cicurug. Salak I bisa juga dicapai dari Salak II, dan dengan banyak kesulitan, dari Sukamantri, Ciapus.<br />
<br />
Jalur lain adalah ‘jalan belakang’ lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu dekat Gunung Bunder.<br />
<br />
Selain itu Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini. Juga memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula dikarenakan jalur yang dilewati jarang kita temukan cadangan air kecuali di Pos I jalur pendakian Kawah Ratu, beruntung di puncak Gunung ( 2211 Mdpl ) ditemukan kubangan mata air.Gunung Salak meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://www.potlot-adventure.com/images/curug_nangka_1.jpg" /><b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(pintu masuk curug nangka )</span></b> </td> </tr>
</tbody></table></div><b><div align="center"><span style="font-family: Comic Sans MS;"><span style="color: blue;">TUTUPAN HUTAN</span></span></div></b><br />
<div style="margin: 5px 20px 20px;"> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td class="alt2" style="border: 1px inset;"> <b><span style="font-family: Comic Sans MS;">Hutan-hutan di Gunung Salak terdiri dari hutan pegunungan bawah (submontane forest) dan hutan pegunungan atas (montane forest).<br />
<br />
Bagian bawah kawasan hutan, semula merupakan hutan produksi yang ditanami Perum Perhutani. Beberapa jenis pohon yang ditanam di sini adalah tusam (Pinus merkusii) dan rasamala (Altingia excelsa). Kemudian, sebagaimana umumnya hutan pegunungan bawah di Jawa, terdapat pula jenis-jenis pohon puspa (Schima wallichii), saninten (Castanopsis sp.), pasang (Lithocarpus sp.) dan aneka jenis huru (suku Lauraceae).<br />
<br />
Di hutan ini, pada beberapa lokasi, terutama di arah Cidahu, Sukabumi, ditemukan pula jenis tumbuhan langka yang bernama Rafflesia rochussenii yang menyebar terbatas sampai Gunung Gede dan Gunung Pangrango di dekatnya.<br />
<br />
Pada daerah-daerah perbatasan dengan hutan, atau di dekat-dekat sungai, orang menanam jenis-jenis kaliandra merah (Calliandra calothyrsus), dadap cangkring (Erythrina variegata), kayu afrika (Maesopsis eminii), jeunjing (Paraserianthes falcataria) dan berbagai macam bambu.</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://img39.imageshack.us/img39/1033/runjungtusamgunung.jpg" /><b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(tusam - <i>pinus merkusii</i>)</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtpQnJ3ZahbZp1VfrID1-n-F-SaRLD7s3Bb8yyWtM9Gd6JBpsYEuQgmz9a0MRZkZGpgZcSPQaE2bjGLj1rsPd9LrXrUQoXE7OJ3dh-WLZ8hulfGvmmnLtGLU26bd-WnR3Gx5mw7k5dvBaA/s1600/tehnik+budidaya+sengon.jpg" /> <b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(jeunjing - <i>Paraserianthes falcataria</i> )</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6YKTAi8-_Vj_SHhKvtBpWoA_Oq2xPNCXUdvRXjdbYn8gBRgVwOpW7IVd5ThjRDi2H-T15s31cBXSfAFdSeOixdPoXkGZY95iMOZR4EOTvOYYpp9bAwiIpzMk-BkMOqnSN_mRjU5JpkGw/s1600/rafflesiaarnflw1.jpg" /> <b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(<i>rafflesia rochussenii</i>)</span></b> </td> </tr>
</tbody></table></div><b><div align="center"><span style="font-family: Comic Sans MS;"><span style="color: blue;">MARGASATWA</span></span></div></b><br />
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">Quote:</div><b><span style="font-family: Comic Sans MS;">Aneka margasatwa ditemukan di lereng Gunung Salak, mulai dari kodok dan katak, reptil, burung hingga mamalia.<br />
<br />
Hasil penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis kodok dan katak di lingkungan S. Ciapus Leutik, Desa Tamansari, Kab. Bogor. Jenis-jenis itu ialah Bufo asper, B. melanostictus, Leptobrachium hasseltii, Fejervarya limnocharis, Huia masonii, Limnonectes kuhlii, L. macrodon, L. microdiscus, Rana chalconota, R. erythraea dan R. hosii. Hasil ini belum mencakup jenis-jenis katak pohon, dan jenis-jenis katak pegunungan lainnya yang masih mungkin dijumpai. Di Cidahu juga tercatat adanya jenis bangkong bertanduk (Megophrys montana) dan katak terbang (Rhacophorus reinwardtii).<br />
<br />
Berbagai jenis reptil, terutama kadal dan ular, terdapat di gunung ini. Beberapa contohnya adalah bunglon Bronchocela jubata dan B. cristatella, kadal kebun Mabuya multifasciata dan biawak sungai Varanus salvator. Jenis-jenis ular di Gunung Salak belum banyak diketahui, namun beberapa di antaranya tercatat mulai dari ular tangkai (Calamaria sp.) yang kecil pemalu, ular siput (Pareas carinatus) hingga ular sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang beberapa meter.<br />
<br />
Gunung Salak telah dikenal lama sebelumnya sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948) mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap). Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini ialah elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa jenis elang lain, ayam-hutan merah (Gallus gallus), Cuculus micropterus, Phaenicophaeus javanicus dan P. curvirostris, Sasia abnormis, Dicrurus remifer, Cissa thalassina, Crypsirina temia, burung kuda Garrulax rufifrons, Hypothymis azurea, Aethopyga eximia dan A. mystacalis, serta Lophozosterops javanica.<br />
<br />
Sebagaimana halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia Gunung Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapi di gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis penting seperti macan tutul (Panthera pardus), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata) dan trenggiling (Manis javanica).</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://calphotos.berkeley.edu/imgs/128x192/0000_0000/0909/0713.jpeg" /> <b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(bangkong bertanduk - <i>Megophrys montana</i>)</span></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://kcchoophoto.com/Pics/FaunaPics/WhiteThigh%20Surili/WhiteThigh%20Surili04_W.jpg" /> <b><span style="font-family: Comic Sans MS;">(surili - <i>Presbytis comata</i> )</span></b></div>yogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169390694052643669.post-11855443206657601302011-06-04T16:05:00.001+07:002011-06-04T16:07:17.157+07:00kenapa indonesia dulu unggul<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-size: 180%;">Tahukah Anda?</span><br />
Ini adalah perbedaan besar antara anak SMU jaman Sukarno Hatta dengan anak SMU sekarang.<br />
1. Di masa penjajahan Belanda, seorang anak SMU (HBS, Hogere Burger School) menguasai 4 bahasa sekaligus, Belanda, Inggris, Perancis, dan Jerman.<br />
2. Selama tiga tahun masa sekolahnya diwajibkan membaca minimal 25 buku sastra kelas dunia dari 4 bahasa itu.<br />
3. Mereka diwajibkan membuat sekurang-kurangnya 100 tulisan, baik ilmiah maupun karya sastra. </span><span style="font-family: Trebuchet MS;"></span><br />
<div align="justify"><br />
<span style="font-size: 130%;"></span></div><div align="justify"><br />
Bagaimana anak Indonesia sekarang?</div><div align="justify">Menurut budayawan Taufik Ismail (Kompas, 4 Desember 2007), anak-anak sekarang paling hanya membuat 1 tulisan setahun. Jumlah bacaannya pun sudah begitu sedikit, dan mungkin mereka tidak pernah sekalipun pernah membaca buku dalam bahasa Inggris, apalagi bahasa lainnya. Dan harga buku sekarang juga sangat mahal, selain itu akses pada buku-buku pengetahuan yang bagus pun sangat terbatas. Dan jangankan menguasai 4 bahasa sekaligus, 1 bahasa Inggris saja sekarang sudah pas-pasan.</div><div align="justify"><br />
Tahukah Anda ?</div><div align="justify">Salahsatu kunci Kebangkitan Eropa, Renaissance, adalah penemuan <span style="font-size: 130%;">Mesin Cetak Gutenberg</span>. Akibat Mesin Cetak ini, buku menjadi jauh lebih murah dan mudah didapat di seluruh Eropa. Apa hasilnya? Ini menciptakan terjadinya <span style="font-size: 130%;">Revolusi Besar terhadap akses Eropa kepada seluruh pengetahuan terunggul dunia</span>. Seluruh Eropa dilanda demam membaca, dan proses belajar serta kecerdasan Eropa akhirnya melampaui bangsa-bangsa lainnya. Eropa menguasai dunia.</div><div align="justify"><br />
Jepang di jaman kebangkitannya, Restorasi Meiji, mengimpor habis-habisan teknologi Revolusi Industri dari Barat (Eropa dan Amerika). Tapi sebelum itu, mereka mengimpor habis-habisan beragam buku tentang peradaban Barat, sejarah, proses pembelajaran, sains, dan teknologinya. Dengan pengetahuan yang luas, penyerapan teknologi baru di Jepang jauh lebih mudah. Mereka bahkan punya badan khusus untuk mempelajari buku-buku Barat, <span style="font-size: 130%;">"Bansho Shiraibesho"</span>, Institut Penelitian Buku Asing.</div><div align="justify"><br />
Mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada umat manusia adalah ilmu, yang kemudian terangkum, dalam sebuah buku.</div><div align="justify"><br />
Bagaimana dengan orang-orang terbesar dalam sejarah dunia? Alexander the Great, Napoleon Bonaparte, Kennedy, Leonardo da Vinci, Einstein, Andrew Carnegie, Bill Gates, darimana sumber kekuatan dan pengetahuan unggul mereka?</div><div align="justify"><br />
Jadi apakah kebangkitan peradaban semata-mata adalah kebangkitan pengetahuan manusianya? Dan itu bisa mulai dilakukan dengan masalisasi pengetahuan unggul, lewat buku?</div></div>yogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169390694052643669.post-20624607802527899502011-06-04T15:34:00.001+07:002011-06-04T15:34:37.521+07:00kenapa Indonesia tidak menjadi negara maju?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Karena rakyat Indonesia sejak dini sudah didoktrin dengan lagu2 yang<br />
tidak bermutu & mengandung banyak kesalahan, mengajarkan kerancuan, Dan<br />
menurunkan motivasi.<br />
Mari Kita buktikan :<br />
Lagu pertama:<br />
<br />
"Balonku Ada 5… Rupa-rupa warnanya… Merah, kuning, kelabu…..<br />
Merah muda Dan biru …<br />
Meletus balon hijau , dorrrr!!!"<br />
Perhatikan warna-warna kelima balon tsb, kenapa tiba2 muncul warna<br />
hijau?<br />
Jadi jumlah balon sebenarnya Ada 6, bukan 5 ! -:)<br />
Lagu kedua:<br />
<br />
"Aku seorang kapiten… Mempunyai pedang panjang…<br />
Kalo berjalan prok..prok.. Prok… Aku seorang kapiten!"<br />
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait<br />
Kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi) Harusnya dia tetap<br />
konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia<br />
bernyanyi : "mempunyai sepatu Baja (bukan pedang panjang).. Kalo berjalan<br />
prok..prok. . Prok.." nah, itu baru klop!<br />
Jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi :<br />
"mempunyai pedang panjang… Kalo berjalan ndul…gondal. .gandul.. Atau<br />
srek.. Srek.. Srek.." itu baru sesuai dgn kondisi pedang panjangnya!<br />
Lagu ketiga:<br />
<br />
"Bangun tidur Ku terus mandi.. Tidak lupa menggosok gigi.. Habis mandi<br />
Ku tolong ibu.. Membersihkan tempat tidurku.." Perhatikan setelah habis<br />
mandi langsung membersihkan tempat tidur.<br />
Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam<br />
menyelesaikan tugasnya Dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si<br />
anak pakai baju dulu Dan tidak langsung membersihkan tempat tidur<br />
dalam kondisi basah Dan telanjang!<br />
Lagu keempat:<br />
<br />
"Naik-naik ke puncak gunung.. Tinggi.. Tinggi sekali..kiri kanan<br />
kulihat saja.. Banyak pohon<br />
Cemara..2X"<br />
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat Dan<br />
motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang<br />
tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki<br />
lalu jadi bingung Dan gak tau mau berbuat apa, bisanya cuma noleh ke<br />
kiri ke kanan aja, gak maju2!<br />
Lagu kelima:<br />
<br />
"Naik kereta api tut..tut..tut. . . Siapa hendak turut ke Bandung ..<br />
Sby.. Bolehlah naik dengan percuma..ayo kawanku lekas naik.. Keretaku tak<br />
berhenti lama"<br />
Nah, yg begini ini yg parah! Mengajarkan anak-anak kalo sudah<br />
Dewasa maunya gratis melulu.<br />
Pantesan PJKA rugi terus! Terutama jalur Jakarta-Malang Dan<br />
Jakarta-Surabaya!<br />
<br />
Lagu keenam:<br />
"Di pucuk pohon cempaka.. Burung kutilang berbunyi.. Bersiul2 sepanjang<br />
Hari dg tak<br />
Jemu2..mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li.. Li..li.."<br />
Ini juga menyesatkan Dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg<br />
Sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. Cuit!<br />
Kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang (catatan: acara<br />
lagu anak2 dgn presenter Agnes Monica waktu dia masih kecil adalah tra<br />
la la tri li li!), bukan burung!<br />
Lagu ketujuh<br />
<br />
"Pok am¨¦ am¨¦.. Belalang kupu2.. Siang makan nasi, kalo malam<br />
minum Susu.."<br />
Ini jelas lagu dewasa Dan tidak konsumsi anak2!<br />
Karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan<br />
anak Kecil.<br />
Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem<br />
ya Minum susu!<br />
Lagu kedelapan<br />
<br />
"Nina bobo Nina bobo oh Nina bobo… Kalau tidak bobo digigit nyamuk"<br />
Menurut psikolog: jadi sekian tahun anak2 Indonesia diajak tidur dgn<br />
lagu yg penuh nada mengancam. Dan justru waktu tidur Kita sering digigit<br />
nyamuk<br />
Lagu kesembilan:<br />
<br />
"Bintang kecil dilangit yg biru…"<br />
Ini menunjuk pada sesuatu yang tidak pada kenyataan Dan membingungkan<br />
Bintang khan adanya malem, lah kalo malem kok warna langitnya biru?<br />
Lagu Kesepuluh:<br />
<br />
"Ibu Kita Kartini…harum namanya"<br />
Mana yang benar… Tidak pernah memperoleh penjelasan Ibu Kita itu<br />
namanya Kartini atau Harum?<br />
Lagu kesebelas:<br />
<br />
"Pada Hari minggu kuturut ayah ke kota …naik delman istimewa kududuk<br />
di muka"<br />
Apakah memang anak harus duduk di depan? Seperti Kita lihat mereka yang<br />
menggunakan sepeda motor sekarang ini…. Anak selalu di depan<br />
Lagu keduabelas<br />
<br />
"Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun Kita…"<br />
Kalo mau nanam jagung, ngapain dalam-dalam emang MO bikin sumur?<br />
Mungkin yang inilah yang membuat Kita-Kita ini semua sekarang menjadi orang<br />
yang tidak bisa berpikir jernih</div>yogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169390694052643669.post-65479297910276325042011-06-04T15:32:00.001+07:002011-06-04T16:26:35.790+07:00keunggulan indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 130%;">1960-an, Era Presiden Sukarno</span>.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;">Kekuatan militer Indonesia adalah salahsatu yang terbesar dan terkuat di dunia. </span><span style="font-family: trebuchet ms;">Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Sovyet.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah:<br />
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.<br />
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat<br />
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.<br />
</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.<br />
</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas <i>Sverdlov</i>, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. <b>Ini adalah KRI Irian</b>, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).</span></div><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5434065766432052050" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwxNVuPOSCmeaxi-ZiSuVI3X1PO0H4g5BdA3G6IOLUx0XThyajmDlwJAho6gHxN9cgh2URRaC6QZZdZmY583uk-PTI7ksZkcBhnOC5etosLuo2z036lUYDTJJtxA1E4pxLrXJvrV1z43I/s400/KRI+Irian+4.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 212px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /> </span></span><br />
<div align="right"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: Trebuchet MS;">KRI Irian, bobot 16.640 ton, kapal perang terbesar<br />
yang pernah dimiliki Indonesia</span> </span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5434065764518564530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoaWCn1tfqyCLzaTZBUmwF_177DMJQKEx1-LZrsUcqfjzM0cv_a08bmcU_WcZw-lgAvqiNGcs_SS6o67x7Tk1IeOFsiH1pgZCFnFQ5uJVuaFJZp2NFq5Suqtu5hpOgs5_WpE10e2OR0qY/s400/KRI+Irian+3.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 179px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5434065777743249090" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgy8ZeDA5Kl0pYo7D4YJUxf62XVF6lth6Cu4MXs01d-8M4TS34z-L2yh_ZLxOfQhOEDV0qMoyG1AfhrIbLZPPDYB_936Mj8MEeSm30ugpwfbv4FWUfVyTGg51Q-G-4hEkXRXy73oM4A3M/s400/w1_uss_pennslyvania_12in.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 286px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /><br />
KRI Irian adalah salahsatu kapal kelas <i>Cruiser</i> paling berbahaya di dunia dan nyaris sebanding kekuatannya dengan kapal-kapal tempur terbaik Amerika, USS <i>Iowa</i>, USS <i>Wisconsin</i>, dan USS <i>Missouri</i> dari kelas <i>Battleship</i> yang lebih besar. Pertahanan anti serangan udaranya pun sangat kuat, karena dilengkapi 4 Buah triple gun Mk5-bis turrets kaliber 20 mm, dan 32 buah Kanon multi fungsi kaliber 3,7 cm. Sabuk lapis bajanya pun tebalnya mencapai 100 mm, yang nyaris tidak mungkin ditembus oleh kapal-kapal perang Belanda terbaik saat itu, termasuk Hr. Ms Evertsen.<br />
</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">Kedatangan kapal ini segera membuat Belanda mengurangi secara drastis keberadaannya di Papua. Kapal induk terbesar kebanggan Belanda, HNLMS <i>Karel Doorman</i> langsung diperintahkan meninggalkan Papua begitu KRI Irian bergerak meninggalkan <i>Admiralty Yard</i> di Leningrad menuju Surabaya, Indonesia.<br />
</span><span style="font-family: Trebuchet MS;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5434080985798608706" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb_RS0pRLX3xaO6lThlAziR1IIXpl4JPSCuhwNtLQU81gxO77LM_Uh9k5ZklAikv8nbLpDduBrBX2zwQEIjNerwa7F8KwTnQld449GWSD0Tf4Kv1MMgBMx8Yhqj10-RNd1ygE6e9pClfU/s400/hnlms-karel-doorman-r81-in-hollandia-dutch-new-guinea.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 235px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" />HNLMS Karel Doorman, Biak, Papua<br />
</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :<br />
1. </span><span style="font-family: Trebuchet MS;">20 pesawat pemburu <i>supersonic</i> MiG-21 <i>Fishbed.</i><br />
2. 30 pesawat MiG-15.<br />
3. 49 pesawat tempur <i>high-subsonic</i> MiG-17.<br />
4. 10 pesawat <i>supersonic</i> MiG-19.<br />
</span></span></span></div><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5434073376249749618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSpmPmqfRyGbOhUkWNgvFG6AHla5inHofvklxttyGqeZSabT92m88n6Oh3Lkg1csLNrwVedQ5-HxXgCdsir_REKpJ7LyM4IIhFIPWSLiDKxbBors3x8F8Ik3HP4Flp9dqX3zGbs_bIYOo/s400/mig-21+p.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 154px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5434066448683887650" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghtGX6JlrgZVFZVAdVf9I34aUN85JR6DnqNVql_afCISGJZdykz6WNy0otsnH6GrqC3DTT3JNzehIqo_Rcj4IW549-FD7AOx-E6Xnwe5VXHKlYaoW3vyKDlPkUAB1KruGcjmKyu4zTd8Q/s400/mig21_05.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 270px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /> <div align="justify"><br />
Pesawat MiG-21 <i>Fishbed</i> adalah salahsatu pesawat <i>supersonic </i>tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 <i>Starfighter</i> dan F-5 <i>Tiger</i>. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.<br />
<br />
Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan <i>United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor</i>, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN. </div></span><span style="font-family: Trebuchet MS;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5434065782713055858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs_mkZRIyig_28buToEpCmD2KNKM55ElsPs_iumQeRyob0lL_9cqSKKwJlKfbyNrVVRAoz0kJJeQ0o5n18HF9pKxnMK54TAdBV3O_MwyQ7hYO5YIqylunu6hr4i1KeUjFjcTmvZfmHSb0/s400/Tu-16_Badger_E.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 284px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /> <div align="justify"><br />
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur.<br />
<br />
Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang <i>AS-1 Kennel</i>, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.</div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;">Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi legendaris sampai saat ini, AK-47.<br />
</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">Ini semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.<br />
</span></div><span style="font-family: Trebuchet MS;"><div align="right"><br />
</div></span></span></span></div><span style="color: red;"><span style="font-family: Trebuchet MS;">Indonesia dari pandangan seorang Singapura</span></span><br />
<span style="color: red;"><span style="font-family: Trebuchet MS;"> </span></span><br />
<div><div class="date-outer"><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-3533581769779650256"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPQLuLe-ydpf2RwZ2AAHC-s_ReS4ftDNsbEQGz3_Sdbhq9ivvEdaWnsjx2yvQWgIZVA5zCKiFf43zWixL9318Taj9VLBD4KOJmtTFv9a-Acdjiq_PGtbw-i6bezhw-yzo1RSJmFUkh8z8/s1600-h/Esplanade%2520&%2520CBD.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5392329936320991266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPQLuLe-ydpf2RwZ2AAHC-s_ReS4ftDNsbEQGz3_Sdbhq9ivvEdaWnsjx2yvQWgIZVA5zCKiFf43zWixL9318Taj9VLBD4KOJmtTFv9a-Acdjiq_PGtbw-i6bezhw-yzo1RSJmFUkh8z8/s400/Esplanade%2520&%2520CBD.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 330px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a> <br />
<div class="date-outer"><div align="right"><span style="font-size: 85%;"><i>Esplanade</i>, Singapura di malam hari</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span></div><div align="justify">Saya baru menemukan cerita luar biasa ini di internet. </div><br />
<div align="justify">Sepertinya sudah lama beredar dan ternyata sudah sangat populer. Tidak ada yang tahu siapa yang menulis cerita ini, jadi penulisnya agak-agak misterius. Tapi ceritanya memang benar-benar menyentuh dan luar biasa, membuat kita kembali bangga jadi orang Indonesia. Membuat kita rindu kembali pada Indonesia. Selamat menikmati cerita ini.</div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Cerita seorang Backpacker Indonesia bersama seorang Singapore..<br />
</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"></span></div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">... Suatu pagi di Bandar Lampung, </span></div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">kami menjemput seseorang di bandara. Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Sebut saja si bapak. Si bapak adalah pengusaha asal Singapura, dengan logat bicara gaya melayu, english, (atau singlish) beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kepada kami yang masih muda. Mulai dari pengalaman bisnis, spiritual, keluarga, bahkan percintaan hehehe..<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">"Your country is so rich!".<br />
<br />
Ah biasa banget kan denger kata2 begitu. Tapi tunggu dulu.. "Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia", "Everything can be found here in Indonesia, u don't need the world", "Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia !".<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">"<i>Singapore is nothing</i>, we cant be rich without Indonesia. 500.000 orang Indonesia berlibur ke Singapura setiap bulan. Bisa terbayang uang yang masuk ke kami, apartemen2 dan condo terbaru kami yang membeli pun orang2 indonesia, ga peduli harga yang selangit, laku keras.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">"Lihatlah rumah sakit kami, orang Indonesia semua yang berobat." "Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya, benar2 panik. sangat terasa, <i>we are nothing</i>."<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">"Kalian ga tau kan klo Agustus kemarin dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia, kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras". "Lihatlah negara kalian, air bersih dimana2.. lihatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari malaysia.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Saya pernah ke Kalimantan, bahkan pasir pun mengandung permata. Terlihat <i>glitter</i> kalo ada matahari bersinar. Petani disana menjual Rp3000/kg ke sebuah pabrik China. Dan si pabrik menjualnya kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya melihatnya sendiri".<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">"Kalian sadar tidak klo negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia?! Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Harusnya KALIANLAH YANG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah dari petani2 kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri. Tak perlu kalian impor klo bisa produksi sendiri."<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">"Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, Indonesia will rules the world.."</span></div><br />
<br />
<div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"></span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"></span></div><br />
<div align="center"><span style="font-family: Trebuchet MS;">* * *</span></div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"></span></div>"<i>Indonesia will rule the World</i>"...<br />
<br />
<span style="background-color: red;"><span style="background-color: white;">PIDATO TERBAIK SOEKARNO TENTANG HARAPAN</span></span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"></span></div><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="2645907447662401000"></a> <br />
<div class="post-header"></div><div class="post hentry"><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWOy0puWwC8ITtEhv1ifv4rGHNN7UxaImY4fkVPCfx7u1LTydtsajKGPsf6aebHuiWyKdDaFcA9NsAd_UQfa-SKMHrPLciz9GJVKT8LSXVy4HzK1vZVo27FhQ23jKF0BA3maCHKDzXa_g/s1600-h/Soekarno.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378274156762771874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWOy0puWwC8ITtEhv1ifv4rGHNN7UxaImY4fkVPCfx7u1LTydtsajKGPsf6aebHuiWyKdDaFcA9NsAd_UQfa-SKMHrPLciz9GJVKT8LSXVy4HzK1vZVo27FhQ23jKF0BA3maCHKDzXa_g/s400/Soekarno.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 271px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span></a><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">"Mereka mengerti bahwa kita - atau mereka - <i>djikalau ingin mendjadi satu bangsa jang besar</i>, ingin mendjadi bangsa jang mempunjai kehendak untuk bekerdja, perlu pula mempunjai "imagination",: "<i>imagination" hebat, Saudara-saudara</i>!!!"<br />
</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 130%;">Inilah pidato Bung Karno</span> </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">di Semarang 29 Juli 1956 yang spektakuler itu.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: Trebuchet MS;">Di pidato penting ini Bung Karno menekankan bagaimana cara, supaya Indonesia menjadi bangsa yang berpikir besar, punya impian-impian dan fantasi besar, tidak kalah dari Amerika. Wajarlah bila Bung Karno begitu dikagumi oleh bangsa Indonesia bahkan seluruh dunia. Selamat membaca.</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Saudara-saudara</span>, </span></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Djuga sadja pernah tjeritakan dinegara-negara Barat itu hal artinja manusia, hal artinja massa, massa.</span></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Bahwa dunia ini dihidupi oleh manusia. Bahwa manusia didunia ini, Saudara-saudara, "basically" - pada dasar dan hakekatnja - adalah sama; tidak beda satu sama lain. Dan oleh karena itu manusia inilah jang harus diperhatikan. <span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">Bahwa massa inilah achirnja penentu</span> <span style="color: blue;">sedjarah, "</span><i style="color: blue;">The Makers of History</i><span style="color: blue;">".</span></span> Bahwa massa inilah jang tak boleh diabaikan ~ dan bukan sadja massa jang hidup di Amerika, atau Canada, atau Italia, atau Djerman, atau Swiss, tetapi massa diseluruh dunia.<br />
<br />
Sebagai tadi saja katakan: Bahwa "World Prosperity", "World Emancipation", "World Peace", jaitu kekajaan, kesedjahteraan haruslah kekajaan dunia : bahwa emansipasi adalah harus emansipasi dunia; bahwa persaudaraan haruslah persaudaraan dunia ; bahwa perdamaian haruslah perdamaian dunia ; bahwa damai adalah harus perdamaian dunia, berdasarkan atas kekuatan massa ini.<br />
<br />
Itu saja gambarkan, saja gambarkan dengan seterang-terangnja. Saja datang di Amerika,- terutama sekali di Amerika - Djerman dan lain-lain dengan membawa rombongan. Rombongan inipun selalu saja katakan : <i>Lihat, lihat , lihat, lihat!!</i> Aku jang diberi kewadjiban dan tugas untuk begini : <i>Lihat, lihat, lihat!!</i> - Aku membuat pidato-pidato, aku membuat press-interview, aku memberi penerangan-penerangan; aku jang berbuat, "Ini lho, ini lho Indonesia, ini lho Asia, ini lho Afrika!!"<br />
<br style="color: blue;" /><span style="color: blue;"> </span><span style="color: #ffff33;">Saudara-saudara dan rombongan : </span><span style="color: #ffff33;"><i>Buka mata, Buka mata! Buka otak! Buka telinga!</i><br />
Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat mungkin tjarilah peladjaran dari pada hal hal ini semuanja, agar supaja saudara saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerdjaan raksasa kita membangun Negara dan Tanah Air.</span><br />
Apa jang mereka perhatikan, Saudara-saudara? Jang mereka harus perhatikan, bahwa di negara-negara itu - terutama sekali di Amerika Serikat - apa jang saja katakan tempoh hari disini " Hollandsdenken " tidak ada.<br />
<br />
"<i>Hollands denken</i>" itu apa? Saja bertanja kepada seorang Amerika. Apa "Hollands denken" artinja, berpikir secara Belanda itu apa? Djawabnja tepat Saudara-saudara "That is thinking penny-wise, proud, and foolish", katanja.<br />
<br />
"Thinking penny-wise, proud and foolish". Amerika, orang Amerika berkata ini, "Thinking penny-wise" artinja Hitung……..satu sen……..satu sen……..lha ini nanti bisa djadi dua senapa `ndak?........ satu sen……..satu sen……… "Thinking penny-wise"………"Proud" : congkak, congkak, "Foolish" : bodoh.<br />
<br />
Oleh karena akhirnja merugikan dia punja diri sendirilah, kita itu, Saudara-saudara, 350 tahun dicekoki dengan "Hollands denken" itu. Saudara-saudara, kita 350 tahun ikut-ikut, lantas mendjadi orang jang berpikir "penny-wise, proud and foolish".<br />
<br style="color: blue;" /><span style="color: blue;"> </span><span style="color: #ffff33;">Jang tidak mempunjai "imagination", tidak mempunjai konsepsi-konsepsi besar, tidak mempunjai keberanian - Padahal jang kita lihat di negara-negara lain itu, Saudara-saudara, bangsa bangsa jang mempunjai "imagination", mempunjai fantasi-fantasi besar: mempunjai keberanian ; mempunjai kesediaan menghadapi risiko ; mempunjai dinamika.</span><br />
<br />
</span></span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378287456446846690" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlcrDiMowSP2nWpModP6s3PfATqtpgtV2DPwq_R_68bP248dfQflPQsOYFkpqX38LJAZIEnwfhPZjOe0nu7kwwzAZOg2fzZ7KBOGrqdRVOZyBlhgHXx5HeUO3eO-NwzHohsMfKjrLggWY/s400/Monumen+Washington.jpg" style="display: block; height: 186px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span> <div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;">Washington Monument, didirikan tahun 1884</span></div><div align="justify"><br />
George Washington Monument misalnja,<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">tugu nasional Washington di Washington, Saudara-saudara : <i>Masja Allah</i>!!! Itu bukan bikinan tahun ini ; <i>dibikin sudah abad jang lalu, Saudara-saudara</i>. Tingginja! Besarnja! Saja kagum arsiteknja jang mempunjai "imagination" itu, Saudara-saudara.<br />
<br />
<span style="color: #ffff33;">Bangsa jang tidak mempunjai : imagination" tidak bisa membikin Washington Monument</span><span style="color: blue;">. </span>Bangsa jang tidak mempunjai "imagination"………ja, bikin tugu, ja "rongdepo", Saudara-saudara. Tugu "rong depo" katanja sudah tinggi, sudah hebat.<br />
<br />
"Pennj-wise" tidak ada, Saudara-saudara. <span style="color: #ffff33;">Mereka mengerti bahwa kita - atau mereka - djikalau ingin mendjadi satu bangsa jang besar, ingin mendjadi bangsa jang mempunjai kehendak untuk bekerdja, perlu pula mempunjai "imagination",: "imagination" hebat, Saudara-saudara.</span><br />
Perlu djembatan? Ja, bikin djembatan……tetapi djangan djembatan jang selalu tiap tiap sepuluh meter dengan tjagak, Saudara-saudara, Ja , umpamanja kita di sungai Musi…….Tiga hari jang lalu saja ini ditempatnja itu lho Gubernur Sumatera Selatan - Pak Winarno di Palembang - Pak Winarno, hampir hampir saja kata dengan sombong, menundjukkan kepada saja "ini lho Pak! Djembatan ini sedang dibikin, djembatan jang melintasi Sungai Musi" - Saja diam sadja -"Sungai Ogan" - Saja diam sadja, sebab saja hitung-hitung tjagaknja itu. Lha wong bikin djembatan di Sungai Ogan sadja kok tjagak-tjagakan !!<br />
<br />
Kalau bangsa dengan "imagination" zonder tjagak, Saudara-saudara !!<br />
<br />
Tapi sini beton, tapi situ beton !! Satu djembatan, asal kapal besar bisa berlalu dibawah djembatan itu !! Dan saja melihat di San Fransisco misalnja, djembatan jang demikian itu ; djembatan jang pandjangnja empat kilometer, Saudara-saudara ; jang hanja beberapa tjagak sadja.<br />
<br />
Satu djembatan jang tinggi dari permukaan air hingga limapuluhmeter; jang kapal jang terbesar bisa berlajar dibawah djembatan itu. Saja melihat di Annapolis, Saudara-saudara, satu djembatan jang lima kilometer lebih pandjangnja, "imagination", "imagination" "imagination"!!! Tjiptaan besar!!!<br />
</span></div><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378287447743100386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4bhXtKuY7PCq1el26_8IAhtAlQIFN-roW6tGUNfwlUgdO5wYRHc56BSqpyRC_UJXmp2TpthTDrFh-K5ObijOYjH00xYXv19A-cwSorYHnoJK0SD1wh6eEtJ6VkQWmD-zgtdo78OC5JRQ/s400/Jembatan+Golden+Gate.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 140px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /> <br />
<div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;">Jembatan raksasa Golden Gate di San Francisco,</span></div><div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;">sudah berdiri sejak tahun 1937</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Kita jang dahulu bisa mentjiptakan tjandi-tjandi besar seperti Borobudur, dan Prambanan, terbuat dari batu jang sampai sekarang belum hancur ; kita telah mendjadi satu bangsa jang kecil djiwanja, Saudara-saudara!! Satu bangsa jang sedang ditjandra-tjengkalakan didalam tjandra-tjengkala djatuhnja Madjapahit, sirna ilang kertaning bumi!! Kertaning bumi hilang, sudah sirna sama sekali. Mendjadi satu bangsa jang kecil, satu bangsa tugu "rong depa".</span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378287444808107794" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_cutuFYzQisefQ-bU9T-z7Q4YU7PKUsM3VYMrdvPvazSNvmyieQP6UBuXAFvtg2LLsRrQ_u5OaFu-bxy6K2w8JRS46Dx6M27zcjnRwKJXmU18VFTGaYETORps-gF5tEud089cj4B9ABo/s400/borobudur.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 267px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /> <div align="right">Candi raksasa Borobudur di Indonesia,<br />
sudah berdiri sejak abad 9 Masehi!</div><div align="justify"><br />
Saja tidak berkata berkata bahwa Grand Canyon tidak tjantik. Tapi saja berkata : Tiga danau di Flores lebih tjantik daripada Grand Canyon. Kita ini, Saudara-saudara, bahan tjukup : bahan ketjantikan, bahan kekajaan. Bahan kekajaan sebagai tadi saja katakan : "<i>We have only scratched the surface</i> " - Kita baru `nggaruk diatasnja sadja.<br />
<br />
Kekajaan alamnja, <i>Masja Allah subhanallahu wa ta'ala</i>, kekajaan alam. Saja ditanja : Ada besi ditanah-air Tuan? - Ada, sudah ketemu :belum digali. Ja, benar! Arang-batu ada, Nikel ada, Mangan ada, Uranium ada. Percajalah perkataan Pak Presiden. Kita mempunjai Uranium pula.<br />
<br />
Kita kaja, kaja, kaja-raja, Saudara-saudara : Berdasarkan atas "imagination", djiwa besar, lepaskan kita ini dari hal itu, Saudara-saudara.<br />
<br />
<i>Gali ! Bekerdja! Gali! Bekerdja! Dan kita adalah satu tanah air jang paling cantik di dunia.</i><br />
<br />
</div></span></div><div class="post hentry"><span style="font-family: trebuchet ms;">We were once, great nations</span></div><div class="post hentry"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><div class="date-outer"><div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5TlZXncCE9b7tjrOxUgKovV9tYfBw5ELXPb3vduHpLJKUHpWyl4mrendyWBuNWI8MJZ5VORTMMkAzETM9Lk0RnukvUdF3AB0wPbw9_BEpZ0X0iCZ612-4466kAoPN0-IXWyQIs0CuWVA/s1600-h/84613_u1276963ky7_122_770lo.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5TlZXncCE9b7tjrOxUgKovV9tYfBw5ELXPb3vduHpLJKUHpWyl4mrendyWBuNWI8MJZ5VORTMMkAzETM9Lk0RnukvUdF3AB0wPbw9_BEpZ0X0iCZ612-4466kAoPN0-IXWyQIs0CuWVA/s1600-h/84613_u1276963ky7_122_770lo.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370928843375608882" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5TlZXncCE9b7tjrOxUgKovV9tYfBw5ELXPb3vduHpLJKUHpWyl4mrendyWBuNWI8MJZ5VORTMMkAzETM9Lk0RnukvUdF3AB0wPbw9_BEpZ0X0iCZ612-4466kAoPN0-IXWyQIs0CuWVA/s400/84613_u1276963ky7_122_770lo.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span></a><span style="font-family: trebuchet ms;">Presiden Sukarno bersama Presiden Amerika John F. Kennedy </span><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhIUm_dkV_wX_BNad_xFyQ5TgUEy9qaYrDAR33pgNw5W1jVsxGTQZbGW3SWQNiOHgilxGrV_sYa32ZeqAh2plRsfnI3BFx_ctVSNWnpXW8xm9EdwP8gs5GRv3egGcpTaNbFrM1YeIG7OU/s1600-h/95395_ih055066ke9_122_689lo.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370928834839378610" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhIUm_dkV_wX_BNad_xFyQ5TgUEy9qaYrDAR33pgNw5W1jVsxGTQZbGW3SWQNiOHgilxGrV_sYa32ZeqAh2plRsfnI3BFx_ctVSNWnpXW8xm9EdwP8gs5GRv3egGcpTaNbFrM1YeIG7OU/s400/95395_ih055066ke9_122_689lo.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 309px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span></a><span style="font-family: trebuchet ms;"> Penyambutan khusus di Washington National Airport 1961.<br />
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEFIDUE4pUrcAU_ZoPQlysW7rnhIfZobWApm44ETWqzNH9ul9_CRm7hbL8_WLwdz5A_c8pFRcrz8b7VpOgOzBCNZ0H5pSIijWyNv3QSQFzeC3CYqlSbffEi5EbiDUUULfBvh9Lw-19t1I/s1600-h/Fidel+Castro.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370928824765021602" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEFIDUE4pUrcAU_ZoPQlysW7rnhIfZobWApm44ETWqzNH9ul9_CRm7hbL8_WLwdz5A_c8pFRcrz8b7VpOgOzBCNZ0H5pSIijWyNv3QSQFzeC3CYqlSbffEi5EbiDUUULfBvh9Lw-19t1I/s400/Fidel+Castro.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 396px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span></a><span style="font-family: trebuchet ms;">Bersama pemimpin besar Kuba Fidel Castro, 1960.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Kebesaran nama Castro dan keberaniannya melawan Amerika tidak ada artinya apa-apa bila dibandingkan dengan kebesaran nama Sukarno di seluruh dunia.<br />
</span></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaYzk0zfLU7ZrMOgnfa1AtMjX0ZWWDmh-RoEKdwiEE9Tc_7ojm0PrcEZ6oUdszY6s8V77PAPqcu2pfyUFWP2CVt7BfiwcdN4tgcYjRApJ98EVsPcST2j2YU1bFHFPEvcghuOn0Xg8u1m8/s1600-h/kruschev.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370928811475399794" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaYzk0zfLU7ZrMOgnfa1AtMjX0ZWWDmh-RoEKdwiEE9Tc_7ojm0PrcEZ6oUdszY6s8V77PAPqcu2pfyUFWP2CVt7BfiwcdN4tgcYjRApJ98EVsPcST2j2YU1bFHFPEvcghuOn0Xg8u1m8/s400/kruschev.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span></a><span style="font-family: trebuchet ms;">Sukarno bersama pemimpin karismatis Sovyet, Nikita Khrushchev.</span> <br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Khrushchev yang kalau berpidato selalu berapi-api hanya terdiam di belakang Sang Sukarno.<br />
</span></div><div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Z8grzmpGwvjE8Nz1rHp_G15g1MyhwDGBLdZBRVirxC2kT7PqukX2bNpxw51fPEJjCxio7Il3wQ_ZzQE3eHl8PpKDzJPnm-HHTVmgnW4qpngaeBbLwaKcwXOq0jcq0dUhmBN-aL9SNms/s1600-h/Mao+Tse+Tung.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370928518504917698" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Z8grzmpGwvjE8Nz1rHp_G15g1MyhwDGBLdZBRVirxC2kT7PqukX2bNpxw51fPEJjCxio7Il3wQ_ZzQE3eHl8PpKDzJPnm-HHTVmgnW4qpngaeBbLwaKcwXOq0jcq0dUhmBN-aL9SNms/s400/Mao+Tse+Tung.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 288px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span></a><span style="font-family: trebuchet ms;">Dengan salahsatu pemimpin terbesar China, Chairman Mao, Mao Zedong.<br />
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEXAqqRa2XrJd2ylF-hqEXaKMZeNnmxeu7gKezygjkOXFim7lvmYSCqi7NHtvFGX1uii5RvaTr89dmnxj3HzpbO4Yj6brUlY4LvDPWThojIkOPVGWmy7Y4GLRDkwshGxx386JlEu2aTJM/s1600-h/Nixon.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370928507102056402" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEXAqqRa2XrJd2ylF-hqEXaKMZeNnmxeu7gKezygjkOXFim7lvmYSCqi7NHtvFGX1uii5RvaTr89dmnxj3HzpbO4Yj6brUlY4LvDPWThojIkOPVGWmy7Y4GLRDkwshGxx386JlEu2aTJM/s400/Nixon.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 302px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span></a><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Penyambutan Kenegaraan oleh Presiden Amerika Nixon.</span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBuTpY0bejiHR-SM-J66SIeyR4fqugrSyqnJakAykmocOOzcd62tZd4tyJAGKnsuOJAUQ2Ou33xmOYtnNXr-NSF2CbxK4WMuR_jzqCp1jvnwFPvxkSGlJW45M2l3CVvFD6GKF_FHP8c1E/s1600-h/SukarnoKaisar++Hirohito.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370928485177597810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBuTpY0bejiHR-SM-J66SIeyR4fqugrSyqnJakAykmocOOzcd62tZd4tyJAGKnsuOJAUQ2Ou33xmOYtnNXr-NSF2CbxK4WMuR_jzqCp1jvnwFPvxkSGlJW45M2l3CVvFD6GKF_FHP8c1E/s400/SukarnoKaisar++Hirohito.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 314px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></span></a><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
Sukarno bersama Kaisar Hirohito dan Putra Mahkota Akihito di Imperial Palace Tokyo, 1958.</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Dulu Jepang pernah menjajah Indonesia, tapi Indonesia lahir kembali menjadi bangsa yang jauh lebih besar dari kekaisaran Jepang.<br />
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8u1UrREDFE17PXGACyEKTlV8wKgW7pRUVUVAeJf08o4hpDCCDkdEj9-IMgnpf-9uRDuokF0TKvOuesLTT1jjXWerJqfagl7OErKoLcHX-ehvgbLhK5gD3DJRPqCyUIVmtl0diUD_CxeU/s1600-h/United+Nation+October+1960.jpg"><span style="font-family: trebuchet ms;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370928476253402754" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8u1UrREDFE17PXGACyEKTlV8wKgW7pRUVUVAeJf08o4hpDCCDkdEj9-IMgnpf-9uRDuokF0TKvOuesLTT1jjXWerJqfagl7OErKoLcHX-ehvgbLhK5gD3DJRPqCyUIVmtl0diUD_CxeU/s400/United+Nation+October+1960.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 379px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /> </span></a></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Di depan Sidang umum PBB 30 September 1960.</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Sukarno membacakan pidatonya yang legendaris dan menghantam segala bentuk imperialisme dan kolonialisme, "<i>To Build the World A New</i>". Sidang PBB ini bergemuruh dengan tepuk tangan dan sorak-sorai dari peserta.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Persidangan <i>Landraad</i> Bandung, Indonesia, 1930..</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Revolusi besar Indonesia dimulai</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">"… <span style="font-size: 130%;">maka rakyat kami</span> (oleh kaum imperialis) dibikin rakyat yang ‘hidup kecil’ dan ‘nrima’, rendah pengetahuannya, lembek kemauannya, sedikit nafsu-nafsunya, padam kegagahannya, rakyat ‘kambing’ yang bodoh dan mati energinya.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Kami, kaum PNI, kami mencoba memberantas penyakit ini dengan mengadakan lebih banyak pendidikan rakyat, menyokong sekolah-sekolah rakyat, mengurangi buta huruf di kalangan rakyat.<br />
<br />
Kami mencoba membangkit-bangkitkan dan membesar-besarkan kemauan rakyat akan nasib yang lebih memper-nasib manusia, menyalakan lebih banyak nafsu-nafsu di dalam kalbu rakyat. Kami berusaha menghidup-hidupkan lagi kegagahan rakyat, tenaga kemauan rakyat, energi rakyat sebagai sediakala, -rakyat yang kini ‘sudah mati kutunya itu’ … </span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Energi rakyat inilah salah satu urat saraf pembentukan kekuasaan kami, -salah satu urat saraf penolak daya imperialisme, tetapi terutama sekali ialah urat saraf pendorong rakyat ke depan."</span></span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 130%;"><div align="right"><br />
Sukarno,"Indonesia Menggugat", 1930,<br />
"Kontra Kemunduran, yakni Kontra Dekadensi Akal Budi."<br />
<br />
Visi Raksasa ISHADI.SK </div></span></span></span><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="3657138484358029206"></a> <br />
<div class="date-outer"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjnFTVJsaGfzshycOf67yXj0oBP5eq43t1UTy6XVo51vdUIVk7uED26Kq59C0KnWtyDVq0bQc65_Ck6F_6-839EiHji5LhWWPRWg28LbhESXo_7t4dsjVCQogxfFEGWSTz5U-qNd4Lrlo/s1600-h/DBL_VIP_Room.jpg"><br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365690394211172226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjnFTVJsaGfzshycOf67yXj0oBP5eq43t1UTy6XVo51vdUIVk7uED26Kq59C0KnWtyDVq0bQc65_Ck6F_6-839EiHji5LhWWPRWg28LbhESXo_7t4dsjVCQogxfFEGWSTz5U-qNd4Lrlo/s400/DBL_VIP_Room.jpg" style="display: block; height: 238px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Ini mungkin tulisan paling spektakuler yang pernah saya baca tentang Indonesia.<br />
<br />
Anda akan paham, kenapa </span><span style="font-family: trebuchet ms;"> Indonesia, bisa jadi bangsa terunggul di dunia. Anda mungkin belum tahu, <span style="color: #ffff33;">bahwa banyak anak-anak Indonesia, termasuk dari Papua yang memiliki kecerdasan super-genius <b>setara Einstein</b></span> <i>dengan IQ rata-rata diatas 150</i>. Dan bahwa banyak putra-putra terbaik Indonesia berada di pusat-pusat sains dan teknologi terunggul di dunia. Ini bukan impian, ini kenyataan yang akan terjadi. Selamat menikmati.</span></div><br />
<br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;">Pemuda Indonesia Pada 80 Tahun “Sumpah Pemuda”</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">28 Oktober 1908 – 28 Oktober 2008</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Oleh : Ishadi, SK*</span></div><br />
<div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Jumat pagi tanggal 18 Juli lalu saya berkesempatan breakfast meeting dengan <span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">Prof.</span> <span style="color: blue;">Yohanes Surya Ph.D</span></span>., yang memperkenalkan program Tim Olympiade Fisika Indonesia (TOFI), sebuah usaha untuk menetaskan juara fisika, di panggung dunia. Usahanya didorong obsesi untuk suatu ketika tampil seorang pemenang Nobel Fisika dari Indonesia.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Bukan hanya mimpi, karena seorang mahasiswa jurusan Fisika ITB, <span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">Anike Nelce Bowaire (dari Papua ; red), memperoleh penghargaan First to Nobel Prize in Physic 2005</span></span> dalam Kejuraan Fisika Dunia di Amerika. Anike sekarang belajar di MIT – <i>Massachusetts Institute Of</i> <i>Technology</i> di A.S., Universitas yang melahirkan paling banyak pemenang Nobel dunia. Anike adalah anak didik Prof. Dr. Yohanes yang mengikuti Program Olympiade Fisika Nasional sebuah program pelatihan khusus untuk anak-anak berbakat di Indonesia. </span></div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Menurut dia, Indonesia memerlukan paling tidak 10,000 orang yang memiliki keahlian “advance In science and technology” sebagai persyaratan dasar sebuah bangsa untuk mengembangkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Sekarang ini baru sekitar 100 orang yang tercatat memiliki keahlian dibidang itu, padahal berdasarkan uji statistik rata rata terdapat seorang genius diantara setiap 10.000 orang di dunia. <span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">Karena Indonesia berpenduduk 230 juta secara teoritis paling tidak seharusnya terdapat </span><b><span style="color: blue;">230,000 orang</span> <span style="color: blue;">jenius di Indonesia</span></b><span style="color: blue;">!</span></span> Sebuah potensi besar untuk menemukan para ahli di bidang “Advance Science and Technology”.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Kejeniusan seseorang diukur tingkat IQ-nya yang minimal 140, dan tidak mempunyai korelasi dengan standard gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Jenius adalah sebuah bakat alam yang ada sejak dilahirkan. Masalahnya adalah sebagian terbesar anak-anak jenius ini tidak diolah, dilatih dan dididik secara proper. Jenius hanyalah potensi dasar.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Sebagai contoh, bulan September 2004, <span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">Andrey Awoitau, murid SMP kelas 1 di Papua ditemukan mempunyai bakat jenius.</span></span> Oleh Prof. Yohanes, kemudian mebawanya ke Jakarta. Setelah dilatih secara khusus selama 8 bulan, Andrey diikutkan pada kompetisi Olympiade Matematika Indonesia dan memperoleh Medali Perak. Delapan bulan berikutnya lewat berbagai pelatihan lanjutan, Andrey memperoleh Medali Emas dengan mengalahkan Ivan Christanto – Juara Dunia Olympiade Matematika.</span></div><div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Bulan Agustus 2005, Prof. Yohanes melakukan penelitian acak diantara 27 SMU Negeri dan 17 SMU Swasta di Jakarta. Hasilnya <span style="color: #ffff33;">dari 1,500 siswa yang diteliti, 300 siswa mempunyai IQ 140, dari jumlah itu 44 siswa memiliki IQ 150 – melewati tingkat jenius.</span> Ahli fisika dunia Albert Einstein penemu teori relativitas memiliki IQ 150. Sedangkan Prof. Dr. Wiryono Karyo, Sekjen Departmen Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai IQ 170.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Bulan November 2005, Prof. Yohanes lewat penelitian lain terhadap 400 siswa SMA kelas 1 Kabupaten Toba, Samosir,<span style="color: blue;"> </span><span style="color: #ffff33;">menemukan 6 orang dengan IQ 150 – super jenius</span><span style="color: blue;">.</span> Sejak program TOFI (Tim Olympiade Fisika Indonesia) diluncurkan tahun 1993, pelajar binaannya sudah merebut 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu di berbagai kompetisi Matematika/Fisika Internasional.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Jumlah ini bertambah ketika 3 minggu lalu TOFI memperoleh 2 medali Emas, 2 medali Perak dan 1 medali Perunggu pada International Physics Olympiad ke-39 di Hanoi, Vietnam. Sebelumnya Kelvin Anggara (SMU Sutomo, Medan) untuk pertama kalinya dalam sejarah memperoleh <span style="color: #ffff33;">medali emas di Olympiade Kimia Internasional di Budapest</span><span style="color: blue;"> </span>(12-21 Januari 2008).<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">Yang paling terkenal, Yonatan Mailoa, siswa kelas 3 SMA Penabur BPK (IQ 153)</span> </span>yang pada bulan Juni 2006, merebut Medali Emas Fisika Dunia, setelah memenangkan kompetisi yang diikuti oleh 356 peserta dari 85 Negara. Mailoa sekarang melanjutkan kuliah di MIT – Massachusets Institute Of Technology, A.S. Bulan Juli 2007, <span style="color: #ffff33;">Muhammad Firmansyah Kasim, murid kelas 1 SMU Negri Makasar (IQ 152) memperoleh dua medali emas</span>: masing-masing untuk kejuaraan Olympiade Asia di China diikuti oleh 80 Negara dan Olympiade Dunia di Iran yang diikuti oleh 90 Negara.</span></div><br />
<div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="color: #ffff33;">Prof. Nelson Tansu Ph.D, memperoleh gelar Professor Fisika pada umur 25 tahun dari Pennsylvania State University</span>, hanya sepuluh tahun setelah lulus SMU Dr. Sutomo 1 Medan, Nelson menjadi Profesor termuda dalam sejarah perguruan tinggi di Amerika Serikat. Sementara itu<span style="color: blue;"> </span><span style="color: #ffff33;">Reza Pradipta berumur 23 tahun saat ini sedang kuliah untuk memperoleh gelar Doktor Teknologi Nuklir di MIT</span><span style="color: blue;"> </span>– salah satu perguruan Tinggi terbaik didunia.<br />
<br />
Kita masih ingat sebuah Majalah Politik Terkemuka A.S. ”Foreign Policy”, (yang merupakan salah satu majalah jaringan Group ”Washington Post”,) – edisi Mei 2008, menempatkan <span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">Dr. Anis Baswedan</span></span> yang sekarang Rektor Universitas Paramadina – sebagai salah satu dari 100 ”World public intelectuals”, sejajar dengan Al Gore, Noam Chomsky, Francis Fukuyama, Umberto Eco, Lee Kuan Yew, sejarawan India – Ramachandra Guha dan Penulis Fareed Zakaria.</span></div><br />
<div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Bulan April 2004, pada kejuaraan Fisika antar tujuh universitas paling prestigius didunia – Harvard University; University of California – Berkeley California; Princeton University; California Institute of Technology; Stanford University; Bremen University dan MIT- Massachusetts Institute of Technology keluar sebagai juara setelah mengumpulkan penghargaan terbanyak. <span style="color: #ffff33;">MIT mengirim 7 orang mahasiswa, 3 diantaranya mahasiswa Indonesia yang sedang belajar perguruan tinggi tersebut.</span></span></div><br />
<div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Untuk merealisasikan mimpinya Prof. Yohanes berencana mendirikan paling tidak 10 kelas super di Indonesia. Masing-masing kelas terdiri dari 20 orang yang dipilih diantara siswa yang mempunyai IQ diatas 140 dan ditempelkan di SMU unggulan di Indonesia. Sekarang ini ada satu kelas yang sudah ditempelkan ke SMU 3 Jakarta. Kalau program ini berjalan baik dipastikan dalam dua tahun, akan lebih banyak siswa Indonesia yang menjadi juara Olimpiade Asia maupun Dunia.</span></div><br />
<div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Tanggal 3 sampai 10 Agustus 2008 di Bali, Indonesia menjadi tuan rumah ”Asian Science Camp”, ajang pelatihan siswa unggul seluruh Asia. Mereka <span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">dilatih oleh enam pemenang</span> <span style="background-color: blue;">hadiah Nobel</span></span> diantaranya: Professor Masatoshi Koshiba (2002) Nobel Fisika Jepang, Professor Yuan Tseh Lee (1986) Nobel Kimia Taiwan, Professor Douglas Osherroff (1996) Nobel Fisika USA, Professor Richard Robers Erns (1991) Nobel Kimia Switzerland. Indonesia mengikut sertakan 350 peserta.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Beberapa mantan juara Olyimpiade Fisika yang telah menjadi peneliti di luar negri menjadi pembicara diantaranya Prof. Nelson Tansu, Profesor termuda di A.S.,<span style="color: blue;"> </span><span style="color: #ffff33;"><span style="color: blue;">Prof Johny Setiawan</span> <span style="color: blue;">yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy</span></span> – satu-satunya astronomy non-Jerman di Institute itu –yang menemukan delapan planet di tata surya lain, tiga diantaranya planet HD 47536c; HD 110014b dan HD 110014c, akan dipublikasikan tahun depan dalam jurnal astronomi, dan <span style="color: #ffff33;">Dr. Rizal Fajar satu dari 8 scientist yang merancang dan menerbangkan ”probe” – laboratorium penelitian angkasa luar A.S., yang berhasil mendarat di Planet Mars</span><span style="color: blue;">. </span></span></div><br />
<div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Indonesia nyatanya tidak hanya kaya sumber daya alam (SDA), namun juga sumber daya manusia (SDM). Mantan Presiden Habibie adalah seorang jenius yang lulus dari Perguruan Tinggi Rheinisch – <i>Westfalische Technice Hohscule</i>, Achen, Jerman dengan nilai Summa Cumlaude dibidang ”teknologi pesawat terbang” – Habiebie menjadi doktor pertama di dunia yang memperoleh <i>Summa Cum-laude</i> di bidang itu.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Prof. Habibie selama bermukim di Jerman menjadi warga negara kehormatan negara itu dan menjadi salah satu Vice President Pabrik Pesawat Terbang MBB – <i>Messerschmitt Bolkow Blohm</i>. Dialah yang menemukan rumus keretakan pesawat terbang. Penemuan itu sangat membantu upaya mendisain pesawat penumpang raksasa yang dibuat di pabrik Boeing maupun Air Bus. Rumus nya dipakai untuk mendisain pesawat Jumbo Boeing 747 dan Boeing 777 serta Air Bus A380.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Temuannya menyebabkan Habibie dikenal sebagai ”Mr. Crakers”. Habibie tahun 1976 merintis pendirian industri penerbangan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio) di Bandung. Banyak orang muda Indonesia pintar yang didorong keperluan memperoleh fasilitas labaratorium dan lingkungan budaya peneliti yang advance terpaksa sementara bermukim di luar negri.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Ketika IPTN berhenti mendisain dan memproduksi pesawat, ratusan pegawai ahli yang sebelumnya belajar di berbagai universitas ternama dunia hengkang ke berbagai negara dan menjadi tenaga inti diperusahaan yang ditempati. Di Malaysia terdapat 200 karyawan ex IPTN yang menjadi tenaga inti dari Pabrik Komponen Pesawat di negara itu. Pabrik itu menjadi supplier untuk Air Bus A320, sebagian bahkan di “forward” ke PT Dirgantara Bandung karena mereka sendiri sudah “over-load”!<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Di pabrik pesawat Embraer Brazil ada 100 tenaga Teknik Penerbangan Indonesia 5 diantaranya sudah menjadi tenaga tetap. Di pabrik Lalu, de Havilland, Kanada terdapat 10 orang Teknisi Penerbangan, sementara <span style="color: #ffff33;">di Pabrik Boeing A.S. terdapat 20 orang tenaga teknik Indonesia</span>, termasuk Profesor Sulaiman Kamil Mantan Direktur Teknologi IPTN. Di Pabrik Pesawat terbang CASA Spanyol tempat sebagian tenaga IPTN sebelumnya belajar dan dilatih terdapat seorang Trainer Indonesia Ir. Math. Risdaya Fadil.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Pesawat terbesar didunia Air Bus A380, yang tahun lalu melakukan penerbangan perdana – didisain oleh ratusan tenaga ahli dari berbagai negara. <span style="color: #ffff33;">Tenaga ahli Indonesia merupakan kelompok terbanyak yang berasal dari luar Eropah!</span><br />
<br />
Tidak hanya di Industri Pesawat terbang, <span style="color: #ffff33;">di Silicon Valley pusat ITC termasuk pabrik Microsoft terdapat 100 ahli IT Indonesia yang bekerja disana</span>. <span style="color: #ffff33;">Ahli Indonesia banyak juga yang bekerja di NASA</span> – National Space and Auronatica di Florida A.S. Kalau saja kelak iklim riset science sudah lebih kondusif dipastikan ratusan tenaga ahli Indonesia akan pulang kampung dan bekerja disini. Karena pengalaman empiris membuktikan orang Indonesia yang merantau tidak betah berlama lama diluar negri. Bangsa Indonesia bukan bagian dari bangsa yang suka ber migrasi kenegara lain.</span></div><br />
<div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Selain kaya Sumber Daya Alam Indonesia juga kaya dengan SDM – Sumber Daya Manusia Unggul – terdiri dari orang orang muda yang cerdas, hebat dan berbakat. Mereka yang akan membawa Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke lima di dunia setelah Cina, India, Uni Eropah dan A.S. menurut ”Visi Indonesia 2030. Hidup Pemuda Indonesia. Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008. </span><br />
<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">crystal of knowledge, PERPUSTAKAAN TERBESAR DI DUNIA yang rencananya di DEPOK</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"> </span></div><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="2065904462826841928"></a> <br />
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2065904462826841928"><div align="right"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5350806657973015634" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgckqtWZ4eGz8ctuKk-SEqI6iGkkX_r7fHnIS8ojeFzVfl6fly6Cl-_ZBRre8qPgnJPmhLuYPBstUbPev-OfIMHQ-Boimedm8lpfmePVW9yYTJXFIFCuXb4f7Uw-RRI-Gqh5GHLIiR2EXs/s400/Graphic1.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 248px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /> <span style="font-size: 85%;">Perpustakaan terbesar di dunia, UI</span></div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 180%;">Benar-benar luar biasa!</span><br />
Ini perasaan saya saat membaca berita ini. Benar-benar bangga rasanya bahwa hal ini bisa terjadi di Indonesia. Harapan-harapan besar bisa dengan mudah tumbuh dari sini.<br />
<br />
<b>Universitas Indonesia</b>, akhirnya mungkin akan bisa mewujudkan impiannya jadi salahsatu institusi pendidikan terdepan di seluruh dunia, bukan cuma di Indonesia. Universitas Indonesia, yang ada di Depok, akan membangun sebuah perpustakaan raksasa dengan desain yang indah dan spektakuler senilai Rp 100 Milyar, "Crystal of Knowledge".<br />
<br />
Perpustakaan super megah ini akan mempunyai tinggi 8 lantai, dengan luas area nyaris mencapai 2,5 hektar. Buku-bukunya akan mencapai 5 juta buku-buku terbaik dan terbaru dari seluruh dunia, selain tentu dilengkapi dengan akses internet super high speed dan multimedia canggih. Saking besarnya, perpustakaan ini akan mampu menampung 10.000 orang sekaligus secara bersamaan! </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
Arsitekturnya terdiri dari kombinasi batu dan kaca-kaca lebar seperti prasasti, dengan tulisan-tulisan dan huruf dari seluruh peradaban dunia. Pohon-pohon besar yang ada di sekitarnya dibiarkan tumbuh, sehingga perpustakaan ini akan menjadi perpaduan yang luar biasa antara lingkungan hijau yang asri dengan arsitektur canggih dan modern. Lokasinya pun terletak di dekat Danau Kenanga UI. Benar-benar sangat menyenangkan.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOgFl-H7hfkGTC1cuWruW1MX829WtGrqbhOoWULp6awkek61W25DAHEXDVVaLgHPpM9o6Bz38G6thmEqhHB37fiR0_TJJMH6ukmHcO_5tHSOL8BTzM4q0XboG-6wpttz-ixR23b2Am7gc/s1600-h/crystal1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5350805289272866066" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOgFl-H7hfkGTC1cuWruW1MX829WtGrqbhOoWULp6awkek61W25DAHEXDVVaLgHPpM9o6Bz38G6thmEqhHB37fiR0_TJJMH6ukmHcO_5tHSOL8BTzM4q0XboG-6wpttz-ixR23b2Am7gc/s400/crystal1.jpg" style="cursor: hand; float: left; height: 263px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 210px;" /></a>Mungkin nanti jutaan warga Depok dan sekitarnya (Jabotabek) akan lebih senang menghabiskan waktunya di sekitar perpustakaan ini daripada ke mal. Sambil berharap-harap anak-anaknya akan ikut tertular menjadi cerdas dan senang menimba ilmu.<br />
<br />
Tidak kalah hebatnya, gedung ini juga akan memakai konsep ”Green Energy” yang sustainable dan sangat efisien. Seluruh kebutuhan listrik di gedung raksasa ini akan dipasok menggunakan tenaga Matahari. Kendaraan bermotor juga tidak diperkenankan memasuki area perpustakaan ini. Para pengunjung bisa berjalan kaki ataupun dengan sepeda.<br />
<br />
Gedung ini sendiri bisa dibangun berkat kerjaama antara pemerintah, Universitas Indonesia, dengan swasta, yaitu Bank BNI. Benar-benar sinergi yang visioner antara dunia pendidikan dan swasta.<br />
<br />
Perpustakaan, adalah monumen peradaban. Monumen yang menunjukkan ketajaman visi suatu bangsa dan para pemimpinnya terhadap Pengetahuan dan Keunggulan bangsanya. Dengan perpustakaan yang unggul, semua masyarakat, berjuta-juta orang, dari anak-anak sampai dewasa, kalangan atas maupun bawah bisa sama-sama mendapatkan segala ilmu pengetahuan terunggul di dunia. </span></div><div align="right"><span style="font-family: Trebuchet MS;">"The man who enters a library is in the best society this world</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">affords; the Good and the Great welcome him, surround him, and humbly ask to be allowed to become his servants."</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">Andrew Carnegie, 1895 </span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Ilmu pengetahuan termaju, sains dan teknologi tercanggih, pemikiran para tokoh besar, para pemimpin dunia, orang-orang paling genius dalam sejarah atau bahkan para pengusaha-pengusaha paling sukses yang kekayaannya tidak terbayangkan, semua bisa didapatkan ilmunya dengan mudah, dan murah. Itulah kedahsyatan sebuah Perpustakaan. Dan kita akan segera mempunyai perpustakaan terbesar di dunia.<br />
<br />
Semoga dengan fasilitas yang sangat hebat ini, bangsa Indonesia, dan warga Depok khususnya, bisa menjadi masyarakat baru yang unggul dengan wawasan yang berkelas dunia. Crystal of Knowledge, perpustakaan terbesar, termodern, dan terindah di dunia!<br />
<br />
Terimakasih Universitas Indonesia. Terimakasih Bapak Rektor UI Prof. Dr. Gumilar R. Soemantri. Seperti tertulis di website-nya, <i>Welcome, to The Future!!</i></span></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: trebuchet ms;"><i>MENJELANG HARI KEBANGKITAN </i></span></span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></div><div align="right"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;"></span></span></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div><div class="date-outer"><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="date-outer"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="538123799731413459"></a> <br />
<div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-538123799731413459"><div align="right"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA09-4sO4ysDBuU5uenKdNz-TMV3x3e1LjPaxTQrsDryC34u8QxUIvhu4vbgYaxxHmEqcOchOB42vpgbPEYQLorECcGfcpPyhsvV_mBHW5vcpOrD8cF6hAau6muG3PJtvw2bYc53O53bY/s1600-h/JAcob+Oetama.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5311079937304594210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA09-4sO4ysDBuU5uenKdNz-TMV3x3e1LjPaxTQrsDryC34u8QxUIvhu4vbgYaxxHmEqcOchOB42vpgbPEYQLorECcGfcpPyhsvV_mBHW5vcpOrD8cF6hAau6muG3PJtvw2bYc53O53bY/s400/JAcob+Oetama.bmp" style="cursor: hand; display: block; height: 261px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><span style="font-size: 85%;">Menjelang Kebangkitan Indonesia, Jacob Oetama, Pendiri Kompas</span> </div><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 180%;">Bagaimana seandainya?</span></span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Bagaimana seandainya banyak orang Indonesia, dan terutama kaum intelektual, ternyata sudah tahu bagaimana caranya Indonesia bisa bangkit? Tidak saja bangkit, tapi bangkit menjadi sebuah bangsa besar dan sangat unggul di dunia? </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Mereka mempelajari bangsa-bangsa terbesar dalam sejarah manusia, dan mendapatkan Rahasianya. Rahasia menjadi bangsa terunggul di dunia. Apa rahasianya bangsa-bangsa maju? Kenapa mereka yang dulu tertinggal dan terbelakang, bisa berubah, dan menjadi bangsa terunggul di dunia? Apa yang terjadi? Apa yang dilakukan oleh para pemimpin mereka?</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;">Anda, akan mendapatkan jawabannya dalam kumpulan tulisan-tulisan terbaik ini.<br />
<br />
</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 180%;">"Afhankelijkheid"</span><br />
Kompas, Sabtu, 20 Desember 2008<br />
Sri-Edi Swasono </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Tentu menyedihkan saat beberapa pekan lalu saya memberi kuliah tamu di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) Seoul. Saat itu seorang mahasiswa bertanya, ”Prof Ahn Young Ho 30 tahun lalu bilang kepada murid-muridnya di HUFS bahwa Indonesia amat berpotensi menjadi negara maju di Asia.<br />
<br />
Kini Prof Koh Young Hun, salah satu murid Prof Ahn Young Ho 30 tahun lalu itu, mengatakan kepada kami hal serupa, Indonesia amat berpotensi menjadi negara maju. Mengapa berpotensi melulu, kapan majunya?” </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Menjelang Kunjungan Hillary Clinton"</span>Selasa, 17 Februari 2009, 23:57 WIB<br />
Abdillah Toha </span><br />
<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Seberapa pentingkah Indonesia bagi AS? Pada November 2008, National Intelligence Council (NIC) AS merilis Global Trends 2025: ”A Transformed World”. Dokumen setebal 99 halaman yang bersifat <i>unclassified</i> itu menyebut potensi Indonesia untuk berperan penting pada dekade mendatang, masa-masa saat hegemoni AS dan Eropa menurun. </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Signifikansi potensi Indonesia secara khusus dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan yang secara umum memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, seperti Singapura dan Malaysia. Singapura secara singkat disebut sebagai salah satu bentuk kapitalisme negara (state capitalism), sementara Malaysia dipandang sebagai negara yang produksi sumber daya alamnya kian menipis.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Abad Pertarungan Talenta"</span></span><span style="font-family: trebuchet ms;">Sabtu, 27 Januari 2007<br />
Siswono Yudo Husodo</span><br />
<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Tahun 1943, PM Inggris Winston Churchill di Harvard University, AS, mengatakan, "The empires of the future will be empires of the mind. The battles of the future will be battles for talent" . The old battles for natural resources are still there, but they are being supplemented by new ones for talent; not just among companies, but also among countries (which fret about the "balance of brains"). </span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 180%;">"Indonesia dan Politik Waktu"</span></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Jumat, 13 Februari 2009, 00:21 WIB</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Oleh Geger Riyanto</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Empat puluh dua tahun lalu, Richard Nixon sebagai Presiden AS dengan jelas mendefinisikan Indonesia: dengan 100 juta penduduk beserta jajaran pulau sepanjang 300 mil yang mengandung sumber daya alam paling kaya di kawasannya, Indonesia merupakan hadiah terbaik di Asia Tenggara. Indonesia adalah sebuah hadiah bagi kekuatan-kekuatan besar itu.</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 180%;">"Menembus Pandang ke Tahun 2030"</span></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Rikard Bagun, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Umum Kompas</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Jumat 19 Mei 2006</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Tahun 1800, Amerika Serikat lebih miskin daripada Kuba dan Argentina, tetapi AS kini menjadi begitu kaya. Kenapa? Tahun 1960-an Jepang adalah negara miskin, dan barang-barang bikinannya sangat dihina. Namun, kini semua mengakui Jepang sebagai negara hebat. Mengapa?</span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
<div align="justify"><span style="font-size: 180%;">"Kompetisi Menuju 2030"</span><br />
Agnes Aristiarini<br />
Jumat, 19 Mei 2006<br />
<br />
Kamboja, misalnya, tahun 1200 termasuk negara terkaya. Demikian juga Peru dan Meksiko yang sangat mencengangkan pada tahun 1500, atau Lebanon yang makmur pada tahun 1960-an. Sekarang mereka termasuk negara yang kekurangan. Sebaliknya Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura yang dulu miskin kini menjadi negara kaya yang memengaruhi dunia. Mengapa?<br />
Jawaban kedua persoalan itu ternyata sama..</div><div align="justify">Tim Olimpiade Fisika Indonesia, misalnya, dalam kurun waktu 12 tahun telah mengirim 70 siswa yang berasal dari berbagai daerah: dari Banda Aceh, Pematang Siantar, Magelang, Kediri, Gianyar, sampai Jayapura. Dari jumlah itu sudah diperoleh 22 medali emas, 11 perak, dan 34 perunggu.<br />
<br />
Para pemenang Olimpiade Fisika ini kini tersebar di berbagai perguruan tinggi terbaik dunia dan menunjukkan prestasi luar biasa. Ada yang PhD pada usia 23 tahun, lulus S1 pada usia 16 tahun, dan menjadi profesor usia 25 tahun. Semua itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang amat tinggi.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Iptek, Politik, dan Politisi"</span><br />
Rabu, 25 Februari 2009, 04:01 WIB<br />
Ninok Leksono<br />
<br />
”Hanya ilmu pengetahuan sajalah yang dapat memecahkan masalah-masalah kelaparan dan kemiskinan, insanitasi dan buta aksara, takhayul dan hilangnya adat istiadat, habisnya sumber daya, atau sebuah negeri kaya yang didiami oleh penduduk miskin…. Siapakah sesungguhnya yang sanggup mengabaikan iptek sekarang ini? Pada setiap kesempatan kita pasti membutuhkan bantuannya.... Masa depan ditentukan oleh iptek dan orang-orang yang bersahabat dengannya.<br />
(Jawaharlal Nehru, dikutip dari ”India Perspectives”, 8/2008)</div><div align="justify">Ketika era semakin sarat diwarnai pemanfaatan iptek, tiadanya visi iptek di kalangan elite tak jarang lalu membuat bangsa kedodoran ketika menghadapi berbagai fenomena perubahan alam, kemajuan iptek, juga impitan krisis ekonomi. Hal itu masuk akal karena sendi-sendi kehidupan berbangsa—yang salah satu fundamentalnya adalah iptek—amat rapuh di sini. Salah satu indikator yang sering disebut-sebut adalah rendahnya anggaran iptek yang kurang dari 0,5 persen produk domestik bruto. Sementara negara yang berambisi menjadi negara maju, seperti China, terus menaikkan anggaran ipteknya.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Budaya Unggul dan Investasi SDM"</span><br />
SURYOPRATOMO<br />
<br />
Rosihan Anwar menunjuk India sebagai contoh. ”Lima puluh tahun lalu ketika India memutuskan untuk fokus pada human investment, banyak negara yang mencemooh. Untuk apa melahirkan banyak doktor, sarjana di bidang keuangan dan bidang sains, kalau negaranya tetap miskin,” kata Rosihan.</div><div align="justify"><br />
Cemoohan itu, menurut Rosihan, wajar muncul karena kaum intelektual India itu tidak mendapatkan tempat di negerinya. Bangsa India justru berdiaspora, bertebaran di banyak negara, bekerja di negeri orang.</div><div align="justify"><br />
”Ketika jumlahya masih terbatas dan lapangan kerja di dalam negerinya masih terbatas, orang India yang pintar-pintar terpaksa pergi ke Amerika, ke Inggris, ke Australia untuk bekerja. Tetapi ketika <i>critical mass-nya tercipta</i>, India bisa membangun negaranya sendiri,” kata wartawan senior itu.</div><div align="justify"><br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Revolusi Pengetahuan, Kemiskinan, dan Politik"</span><br />
Jumat, 27 Februari 2009, 00:34 WIB<br />
ARY MOCHTAR PEDJU, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Anggota Dewan Pendidikan Tinggi Depdiknas.<br />
<br />
”Deng Xiao Ping and his allies identified technological progress as key to modernization, a ticket to military power and to economic growth and prosperity” (Oded Shenkar, The Chinese Century, Wharton School Publishing, 2006).</div><br />
<div align="justify">Tulisan ”Iptek, Politik, dan Politisi” (Ninok Leksono, Kompas, 25/2) amat mengena bila diperhatikan program-program dan iklan parpol/politisi di TV dan media lain yang tak pernah menyinggung topik iptek. Acara-acara itu mengesankan ilmu pengetahuan dan teknologi tak terkait masalah-masalah kemiskinan, ledakan penduduk, kesehatan, energi, lingkungan yang rusak, pemanasan bumi, jender, bahkan politik!<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Indonesia Unggul, Mungkinkah?"</span>Jansen H Sinamo<br />
Sabtu, 10 Desember 2005<br />
<br />
Jadi, tak ada keunggulan jika orang pekak terhadap panggilan Suara Tuhan, Suara Rakyat, atau Suara Ibu Pertiwi. Menjadi tegas pula, fondasi segala prestasi-keunggulan-keakbaran adalah spiritualitas: nurani yang jernih, hati bening, akal budi yang cerah. </div><div align="justify">Korea Selatan pernah luluh lantak seusai Perang Korea, kini tampil gagah di serambi depan bangsa-bangsa maju. Apa rahasianya? Samuel Huntington dalam Culture Matters (2000) memberi jawaban tegas: ..<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Sains, dan Pendidikan China Vs Kita"</span><br />
Ary Mochtar Pedju<br />
Kompas 24 November 2005 </div><div align="justify">”Since 1978, China has been the world's most successful economy…. The engines of growth are still running strong…. The basic reason for the growth is specifically adopting the technologies of the leading innovating countries” (Jeffrey Sachs, The End of Poverty, 2005).<br />
<br />
Pada dasarnya Sachs kagum dengan pembangunan di China yang dalam 20 tahun dapat mengurangi kemiskinan penduduknya lebih dari satu miliar, dari 64 persen (1981) menjadi 17 persen (2001). </div><br />
<div align="justify"><span style="font-size: 180%;">"Indonesia, Korsel, dan Visi 2030"</span><br />
Syamsul Hadi Direktur Eksekutif Centre for International Relations Studies (CIReS) FISIP-UI. Kamis 3 Mei 2007.<br />
<br />
Keberhasilan Korsel untuk menjadi anggota OECD pada tahun 1996 merupakan pengakuan keberhasilan pembangunan negeri itu, yang mendudukkannya sejajar dengan negara-negara yang lebih dulu maju. Indonesia maupun Korsel sama-sama merdeka seusai Perang Dunia II. Memiliki kekayaan alam yang minim dibandingkan dengan Indonesia, infrastruktur ekonomi warisan Jepang di Korsel bahkan hancur akibat Perang Korea 1952-1954. Mirip Indonesia, Korsel baru berkonsentrasi pada pembangunan ekonomi sejak tahun 1960-an saat Jenderal Park Chung-hee duduk di tampuk kekuasaan.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Dana Minim, Unggul di TI"</span><br />
SMA Plus PGRI Cibinong<br />
Kompas, Rabu 6 September 2006 </div><div align="justify">Sejak 2002, SMA PGRI Cibinong memberlakukan metode pembelajaran kuantum, pembelajaran yang menyenangkan dan menempatkan murid sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Siswa diberi ruang bebas berekspresi, diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat seluas-luasnya, dan ceramah guru dibatasi. </div><div align="justify">"Mengubah guru bukan perkara yang gampang. Tiga bulan pertama kami menghadapi tantangan yang luar biasa," kata Basyarudin. </div><div align="justify">Ruang kelas yang kaku tidak ada lagi. Dinding-dinding kelas dilukis dengan gambar-gambar pemandangan. Bangku dan meja kursi biasa digeser ke sana kemari untuk diskusi. Bangku- bangku beton di bawah pepohonan pun menjadi tempat belajar. Bahkan kantin sekolah juga sering dipakai untuk belajar dan diskusi kelompok. </div><br />
<br />
<div align="justify"><span style="font-size: 180%;">"Rahasia Sekolah Bermutu, Murah, dan Menyenangkan"</span><br />
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah<br />
Kompas Rabu, 23 Maret 2005<br />
<br />
BILA pada umumnya anak-anak merasa bergembira bila sekolah libur atau pulang lebih awal, siswa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah di Desa Kalibening, Salatiga, Jawa Tengah, justru paling susah bila disuruh pulang dari sekolah. Padahal, jam belajar di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah lebih panjang dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain.</div><div align="justify">MASUK enam hari dalam seminggu, sekolah itu dimulai pada pukul 06.00 dan baru berakhir pada pukul 13.30. Jam belajar di sekolah yang cukup panjang itu rupanya belum cukup memuaskan bagi murid-murid sekolah itu. </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><span style="font-size: 180%;">"Kaum Cerdik Pandai, antara Ilmu dan 'Ngelmu'"</span><br />
Senin, 14 Juli 2008, 01:28 WIB<br />
Oleh Rikard Bagun</div><div align="justify"><br />
Ibarat burung malam minerva, yang dijadikan simbol kebajikan dalam mitologi Yunani karena ketajaman indra penglihatannya menembus pekatnya kegelapan malam, kaum intelektual dengan ketajaman visinya dituntut menjadi sumber pencerahan di kegelapan zaman.</div><div align="justify"><br />
<br />
<span style="font-size: 180%;">"Resolusi"</span><br />
L. Wilardjo, Guru Besar Fisika UK Satya Wacana</div><div align="justify">Kompas, 2 Januari 2006.<br />
<br />
Dengan semangat bushido dan tekat samurainya, bangsa Jepang menggarap Restorasi Meiji yang dicanangkan di masa bertakhtanya Kaisar Matsuhito.<br />
<br />
Jepang tak mau kalah maju dengan Barat. Segala daya dan dana dikerahkan untuk menimba iptek dari Eropa. Dari sebuah negara tertutup yang diwarnai persaingan berdarah di antara para shogun penguasa perang (warlords) yang dijumpai Komodor Perry di dasawarsa awal, abad ke-19, Jepang muncul sebagai negara modern yang sejajar dengan negara-negara Barat yang maju.<br />
<br />
<br />
</div><div align="right"><span style="font-size: 85%;"><a href="http://imperiumindonesia.blogspot.com/2008/06/himiko-tokyo-jepang.html"><span style="color: #ffff33;">"Afhankelijkheid"</span></a>, Sri-Edi Swasono<br />
<a href="http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/17/23574418/menjelang.kunjungan.hillary.clinton"><span style="color: #ffff33;">Menjelang Kunjungan Hillary Clinton</span></a>, Abdillah Toha<br />
<a href="http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=524&Itemid=116"><span style="color: #ffff33;">Abad Pertarungan Talenta</span></a>, Siswono Yudo Husodo<br />
<a href="http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/13/00215182/indonesia.dan.politik.waktu"><span style="color: #ffff33;">Indonesia dan Politik Waktu</span></a>, Geger Riyanto<br />
<br />
<a href="http://imperiumindonesia.blogspot.com/2009/06/michael-jackson-meninggal-dunia.html"><span style="color: #ffff33;">Menembus Pandang ke Tahun 2030</span></a>, Rikard Bagun<br />
<a href="http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0605/19/sorotan/2660201.htm"><span style="color: #ffff33;">Kompetisi Menuju 2030</span></a>, Agnes Aristiarini<br />
<a href="http://sains.kompas.com/read/xml/2009/02/25/04013939/iptek.politik.dan.politisi"><span style="color: #ffff33;">Iptek, Politik, dan Politisi</span></a>, Ninok Leksono<br />
<a href="http://imperiumindonesia.blogspot.com/2009/06/perfect-situation-weezer.html"><span style="color: #ffff33;">Budaya Unggul dan Investasi SDM</span></a>, Suryopratomo</span></div><div align="right"><span style="font-size: 85%;"><br />
<a href="http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/27/00343997/revolusi.pengetahuan.kemiskinan.dan.politik"><span style="color: #ffff33;">Revolusi Pengetahuan, Kemiskinan, dan Politik</span></a>, Ary Mochtar Pedju<br />
<a href="http://www.institutmahardika.com/artikel/artiindo.php"><span style="color: #ffff33;">Indonesia Unggul, Mungkinkah?</span> </a>Jansen H Sinamo<br />
<a href="http://imperiumindonesia.blogspot.com/2008/06/blog-post.html"><span style="color: #ffff33;">Sains, dan Pendidikan China Vs Kita</span></a>, Ary Mochtar Pedju<br />
<a href="http://imperiumindonesia.blogspot.com/2008/11/testing.html"><span style="color: #ffff33;">Indonesia, Korsel, dan Visi 2030</span></a>, Syamsul Hadi</span></div><div align="right"><span style="font-size: 85%;"><a href="http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0609/06/humaniora/2935105.htm"><span style="color: #ffff33;">Dana Minim, Unggul di TI</span></a>, SMA Plus PGRI Cibinong (2-habis)<br />
<a href="http://imperiumindonesia.blogspot.com/2009/05/blog-post.html"><span style="color: #ffff33;">Rahasia Sekolah Bermutu, Murah, dan Menyenangkan</span></a>, SMP Alternatif</span></div><div align="right"><span style="font-size: 85%;">Qaryah Thayyibah</span></div><div align="right"><span style="font-size: 85%;"><a href="http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/14/01280590/kaum.cerdik.pandai.antara.ilmu.dan.ngelmu"><span style="color: #ffff33;">Kaum Cerdik Pandai anatara Ilmu dan "Ngelmu"</span></a>, Rikard Bagun</span></div><div align="right"><span style="font-size: 85%;"><a href="http://imperiumindonesia.blogspot.com/2008/10/blog-post_10.html"><span style="color: #ffff33;">Resolusi</span></a>, L. Wilardjo</span></div></span></div><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="date-outer"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="8144374917043945143"></a> <br />
<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><h3 class="post-title entry-title">SELAMAT LEBARANN<br />
</h3><div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-8144374917043945143"><div align="right"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFjsJ7Q4yhTLzhLbjQFaUugr9-2UUd49AyuXfg-Sxe5I70ObrHTgYhKFHtF8usKzE-E1wuiPtoScXoMSfNZ9GEA3FryMLdFHSCFKqgdk4zbYyIVPRuzCiJBkN9MoOCP45V5y__RWv66Q/s1600-h/takbiran.jpg"><br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5252774894533482930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFjsJ7Q4yhTLzhLbjQFaUugr9-2UUd49AyuXfg-Sxe5I70ObrHTgYhKFHtF8usKzE-E1wuiPtoScXoMSfNZ9GEA3FryMLdFHSCFKqgdk4zbYyIVPRuzCiJBkN9MoOCP45V5y__RWv66Q/s400/takbiran.jpg" style="cursor: hand; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><span style="font-family: trebuchet ms;">KOMPAS/LASTI KURNIA / </span><a href="http://cetak.kompas.com/fotolepas#" target="_blank"><span style="font-family: trebuchet ms;">Kompas Images</span></a></div><div align="right">Jumat, 3 oktober 2008</div><div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Di malam takbiran, Sumarlina, pelajar SMKN 13 Rawa Belong, yang tergabung dalam Gugus Pramuka Saka Bhayangkara Palmerah, bertugas di kemacetan kawasan Pasar Palmerah, Jakarta, Selasa (30/9). Dia rela tidak turut merayakan Malam Takbiran demi tugas menolong sesama. </span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"></span><br />
<div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;">Pernah kebayang nggak kita bisa berkorban seperti ini</span><span style="font-family: trebuchet ms;">?</span></div><div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;">dari <a href="http://cetak.kompas.com/"><span style="color: #ffff33;">Kompas.com</span></a><span style="color: #ffff33;"> </span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="color: #ffff33;"><span><span style="background-color: blue;"><span style="background-color: white;"><span style="background-color: blue;"><span style="background-color: white;"><span style="color: blue;">H.AGUS SALIM MENGUASAI 7 BAHASA SEKALIGUS</span></span></span></span></span></span></span></span></div></div></div><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="6050645344704206256"></a> <br />
<div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-6050645344704206256"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ7EZJQCorkuUgNnCpDhxXcgVfiHaOiL4GBCIYgu6C35V71Uyz6UJjqLaS7d03cIj1W73bNUOuL8fsLKHRbIukiSZHfYRauHprd8jqTKtHLNesiW88sz7o7AnZ-9aDcf_bQkRyvTUt7OY/s1600-h/Graphic1.jpg"><br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319523100435071346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ7EZJQCorkuUgNnCpDhxXcgVfiHaOiL4GBCIYgu6C35V71Uyz6UJjqLaS7d03cIj1W73bNUOuL8fsLKHRbIukiSZHfYRauHprd8jqTKtHLNesiW88sz7o7AnZ-9aDcf_bQkRyvTUt7OY/s400/Graphic1.jpg" style="cursor: hand; display: block; height: 201px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
<div class="date-outer"><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Namanya <span style="font-size: 130%;">Haji Agus Salim</span>.</span></div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Dia adalah salahsatu tokoh besar perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sukarno bahkan menyebutnya "<i>The Grand Old Man</i>", tokoh besar yang terhormat.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;">Dan Agus Salim menguasai <span style="font-size: 130%;">7 bahasa asing</span>, <b>Belanda</b>, <b>Inggris</b>, <b>Jerman</b>, <b>Perancis</b>, <b>Arab</b>, <b>Turki</b> dan <b>Jepang</b>. Tokoh-tokoh besar Indonesia lainnya, seperti Sukarno dan Hatta, rata-rata menguasai 4 bahasa utama dunia. Kalau Indonesia mempunyai pejuang-pejuang unggul, bukankah Indonesia pastinya bisa mengalahkan bangsa-bangsa Barat dan Jepang? Atau bangsa manapun di dunia?<br />
</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">Kenapa Indonesia sekarang terbelakang?</span></div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="color: #ffff33;"><i>Why</i>? (Inggris)</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="color: #ffff33;"><i>Waarom</i>? (Belanda/Kumpeni)</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="color: #ffff33;"><i>Warum</i>? (Jerman)</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="color: #ffff33;"><i>Doshite</i>? どして? (Jepang)</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="color: #ffff33;"><i>Pourquoi</i>? (Perancis, <i>puqwua</i>)</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><span style="color: #ffff33;"><i>Nape si'</i>? (Batavia)</span><br />
</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">(Level akses ke se</span><span style="font-family: Trebuchet MS;">luruh ilmu pengetahuan dunia) </span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;">(Pengetahuan)</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;">(<i>Pengetahuan adalah</i>, Kekuatan)</span></div><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="6596397456328337065"></a> <br />
<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://imperiumindonesia.blogspot.com/2008/05/bangkit-itu-susah-susah-melihat-orang.html">Bangkit itu Susah..</a> </h3><div class="post-header"></div><div class="date-outer"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9BKz8KWqvfJjtdR8ERm_HMGgjM0nNofZqV9SeymiuR9sTbOc4JrOst1L_zOqQD1VwGn9NBvpCYgVDQrWGqLS866uq1SZfYUz68rT43fxSpg7rni1fvpzFWeTDyz9Z_DjEvqPIJhqfyw/s1600-h/Deddy+Mizwar+2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5203038945934058370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9BKz8KWqvfJjtdR8ERm_HMGgjM0nNofZqV9SeymiuR9sTbOc4JrOst1L_zOqQD1VwGn9NBvpCYgVDQrWGqLS866uq1SZfYUz68rT43fxSpg7rni1fvpzFWeTDyz9Z_DjEvqPIJhqfyw/s400/Deddy+Mizwar+2.jpg" style="cursor: hand; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a> <br />
<div><span style="font-family: trebuchet ms;"><b>Bangkit itu, Susah …</b></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Susah melihat orang lain susah</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Senang, melihat orang lain senang</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b>Bangkit itu Takut …</b></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Takut untuk korupsi</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Takut makan yang bukan haknya</span><br />
<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b>Bangkit itu Mencuri …</b><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Mencuri perhatian dunia, dengan prestasi</span> </span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"></span><br />
<div><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b>Bangkit itu Marah …</b></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Marah bila martabat bangsa d</span>ilecehkan</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b>Bangkit</b> <b>itu Malu …</b></span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Malu menjadi benalu</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Malu minta melulu</span><br />
<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b>Bangkit itu Tidak ada …</b></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Tidak ada kata menyerah - Tidak ada kata putus asa</span><br />
<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b>Bangkit itu aku…</b></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Aku, untuk </span><span style="font-family: trebuchet ms;">Indonesiaku.</span><br />
<br />
<br />
<br />
<div align="center"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><i>”Kami terus</i></span><span style="font-family: trebuchet ms;"><i> bergerak, mereka tak bisa menghentikan jalan sejarah…<br />
Sebuah perubahan besar akan datang menggemuruh di bumi kami.<br />
Perubahan itu pasti. Pasti. Pasti Datang!!”</i></span><br />
<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><i>BIL GATE DI JAKARTA</i></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><i> </i></span></div><div align="center"><i><span style="font-family: Trebuchet MS;"></span></i></div></span><br />
<div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="4034353954035618502"></a> <br />
<div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-4034353954035618502"><div align="right"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhckMmdiSQbtn1iM2GyOWFjVzuU_6h0flL73G218tun8EHX9L9lQItaTS9wgFePwjPXonFMDM9EypMj7fFY4Ic6Zc4OCtK804IeeMyl5jqFppsb_-m45KDJceqxC1bTgoNupb7Yqc5QXQ/s1600-h/bill.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5198324313013889442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhckMmdiSQbtn1iM2GyOWFjVzuU_6h0flL73G218tun8EHX9L9lQItaTS9wgFePwjPXonFMDM9EypMj7fFY4Ic6Zc4OCtK804IeeMyl5jqFppsb_-m45KDJceqxC1bTgoNupb7Yqc5QXQ/s400/bill.jpg" style="cursor: hand; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a> <span style="font-family: trebuchet ms;">Bill Gates, Jakarta 8 Mei 2008.<br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"></span><br />
<div align="right"><div align="right"><div align="right"><div class="post-footer"><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 130%;">Bill Gates, Chairman Microsoft,</span> orang ke 3 terkaya di dunia dengan nilai kekayaan 60 Milyar Dollar, dan juga salahsatu manusia paling berpengaruh di dunia sedang berada di Jakarta, Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Dari Kamis 8 Mei 2008 sampai 9 Mei, Bill Gates akan mengikuti beberapa acara penting, dari pertemuan dengan presiden SBY, lalu memberikan kuliah kepresidenan, <i>presidential lecture</i> di JCC, dan jadi pembicara utama dalam forum global ”Government Leaders Forum Asia 2008”.</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Bill Gates di Jakarta menyatakan komitmennya untuk membantu pengembangan dunia pendidikan Indonesia. Bill menjanjikan akan menyediakan software pendidikan gratis bila pemerintah sanggup menyediakan komputer berkualitas tinggi yang berharga murah, sekitar US$ 200 (di bawah 2 juta rupiah) untuk jutaan pelajar-pelajar Indonesia. Ini nantinya tentu juga akan makin memudahkan para pelajar Indonesia untuk mengakses internet, yang menjadi kunci mengakses pengetahuan-pengetahuan termaju dunia.</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Yang unik, di acara Presidential Lecture, Bill Gates memakai baju batik rancangan desainer Iwan Tirta. Acara ini dihadiri ribuan orang dan ditonton oleh jutaan orang lewat televisi. Disini ia bercerita banyak hal, dari anak perempuannya yang sangat suka ngobrol dengannya lewat laptop, akses pendidikan terbaik dunia secara global lewat internet, sampai software-software pendidikan terbaru yang paling canggih dan menyenangkan.</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Sebelumnya, Government Leaders Forum Asia (2007) dilakukan di negara calon superpower baru, China. Tahun sebelumnya, di India, negara superpower IT baru, yang juga dihadiri Bill Gates. Sekarang, Bill berada di Jakarta. Orang seperti Bill Gates tentu hanya akan mengunjungi negara-negara tertentu yang dianggap betul-betul penting. Dan Indonesia adalah bangsa yang penting, salahsatu bangsa terpenting di dunia.</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Indonesia tentu sekarang sedang memiliki beberapa masalah, tapi masalah seperti ini tentu juga terjadi di banyak negara lain, seperti Cina dan India dulu. Dan kalau Indonesia sudah mulai belajar seperti Cina dan India, tentu apapun bisa terjadi.</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Bill percaya Indonesia bisa menjadi negara maju seperti Cina dan India. Dan Bill Gates adalah visioner kelas dunia yang paling ahli dalam melihat potensi-potensi seperti ini. Mungkin kunjungan Bill Gates ini bisa menjadi salahsatu titik awal Kesadaran Besar Indonesia, terutama dalam teknologi dan akses terhadap seluruh ilmu pengetahuan termaju dunia.</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Note :</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Dan, tidak hanya Bill Gates. Minggu depan, ada satu lagi orang penting yang akan berkunjung ke Indonesia. Dia adalah Craig Barrett, Chairman of the Board dan mantan CEO perusahaan raksasa Intel Corporation. Dia juga dikenal sebagai orang yang paling gigih memperjuangkan akselerasi kualitas pendidikan Amerika lewat teknologi. </span></div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span class="post-location"> </span> </span></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div><div class="date-outer"><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"></div></div></div></div><div class="date-outer"><br />
<div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="date-outer"><div class="post-header"></div><div align="justify"><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b><span style="font-size: 130%;">Seberapa Cepat Indonesia Bisa Berubah?</span></b><br />
<br />
Ini salahsatu contoh besar <b>seberapa cepat Indonesia bisa berubah menjadi negara maju</b>. Ini bukan khayalan, bukan impian untuk masa depan, ini riil, sudah terjadi.<br />
Di daerah yang tadinya miskin, terbelakang, minim sumberdaya, dengan kepemimpinan yang kuat bisa berubah cepat menjadi daerah termaju di Indonesia.<br />
Ini beberapa keberhasilannya yang fenomenal :<br />
<b>1</b>. Pendapatan asli daerahnya naik drastis, tahun 2000 cuma 1 milyar, tahun 2006, sudah menjadi 11 Milyar! Kecil kalau dibandingakan banyak daerah lain, tapi pertumbuhannya, begitu fenomenal.<br />
<b>2</b>. <b>Pendidikan Gratis</b>. Biaya sekolah dari SD sampai SMA gratis samasekali, tidak ada pungutan ini, itu, anu. Gratis. Pemerintah pusat cuma memberikan 11 persen dari APBN untuk pendidikan. Daerah ini tidak hanya 20 persen, tapi <b>34 persen dari APBD</b>!<br />
<b>3</b>. Sakit? Dokternya gratis, plus obatnya! <b>Biaya kesehatan samasekali gratis</b>, tidak ada biayanya. Jangankan di daerah lain di Indonesia, di Amerika saja yang seperti ini tidak ada!<br />
<b>4</b>. KTP, kartu kelahiran, gratis, plus ada asuransinya kematiannya.<br />
<b>5</b>. Pajak PBB sawah, gratis.<br />
<b>6</b>. Sudah sepenuhnya melaksanakan <b>E-Government</b>, dengan memakai <i>open source software</i>.<br />
<b>7</b>. Layanan pemerintah yang efisien, satu loket, cepat, dan anti korupsi.<br />
<br />
LUPAKAN semua “elit” politik yang ada sekarang. Tidak pernah saya mendengar sebuah visi yang begitu jernih, tajam, dan begitu efektif seperti yang dimiliki seorang <b>I Gede Winasa</b>. Ia adalah bupati dari kabupaten <b>Jembrana di Bali.</b><br />
<br />
Tidak seperti daerah lain di Bali yang ramai turis, Jembrana tidak banyak dikenal. Penghasilan daerahnya awalnya begitu minim, dan cuma berasal dari dua hal, “parkir dan pasar”. Tapi Winasa merubahnya secara drastis. Penghasilan daerah meningkat dengan cepat dan pelayanan kepada rakyat mencapai kualitas yang istimewa, <i>excellent,</i> bahkan dalam tingkat dunia sekalipun.<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><b>Pendidikan Gratis dan Anggaran Pendidikan 34 Persen !</b></span><br />
Berkat kreatifitas manajemen keuangan, anggaran pendidikan diperbesar dan diefisienkan. Sekolah-sekolah yang tidak efisien disatukan, regrouping. Efisiensi yang dihasilkan mencapai sekitar 3 milyar pertahun. Masyarakat juga diajak bergotong royong membangun sekolahnya sendiri dengan asistensi pemerintah.<br />
<br />
Pendidikan gratis awalnya banyak ditentang pihak sekolah. Ternyata, banyak guru takut “penghasilan sampingannya” akan hilang! Kedengarannya kok korup betul. Tapi anda tahu kan ada guru yang terpaksa jadi tukang ojek, jualan bakso, bahkan, jadi pengumpul sampah.. Penghasilan guru Indonesia betul-betul super minim, dan guru sering terpaksa mencari uang tambahan di sekolah. Dan solusinya sederhana, Winasa juga meningkatkan penghasilan gurunya. Rata-rata guru di Jembrana penghasilannya diatas Rp 2 juta sebulan. Para guru tentu malah jadi senang dan makin semangat mengajar! Mereka tidak perlu pusing lagi cari tambahan. </span></div><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><div class="post-body entry-content" id="post-body-3330144514014680781"><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Kalau ada yang masih main-main, akan langsung dicopot. Tidak ada kasihan untuk mereka. Akan lebih kasihan bagi rakyat kalau lembaga pendidikan jadi korup. </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">UPDATE : Kompas, Jumat, 14 Desember 2007, "Pemerintah Tidak Serius Wujudkan Sekolah Gratis".<br />
<br />
<br />
(Note : Beberapa bupati lain di Indonesia sudah memberikan budget 20% untuk pendidikan seperti <b>Musi Banyuasin</b> dan <b>Kutai Timur</b>, banyak lainnya yang juga sudah mulai mempertimbangkan ini).<br />
<br />
<b><span style="font-size: 130%;">E-Government, Masalisasi Internet, dan Video Conference</span></b><br />
<br />
Jembrana juga bervisi masa depan. E-Government sudah dilakukan, semua informasi proses perijinan bisa diakses lewat internet atau di kantor pemerintah, dengan komputer yang menggunakan layar sentuh, <i>touch screen</i>. Jembrana telah membangun sistem komprehensif bernama J-Net atau <b>Jimbarwana-Net</b> yang menghubungkan secara digital semua institusi dari pusat sampai ke desa-desa, sekolah-sekolah, bahkan puskesmas untuk pengiriman data dan informasi. Sistem ini mencakup internet, telepon VOIP berteknologi 3G, video conference, sms center untuk public service, pelatihan manajemen informatika, bahkan <i>digital surveillance system</i> untuk keamanan.<br />
<br />
Semua anak sekolah Jembrana sudah terbiasa mengakses internet, dan Bupati melakukan meeting dengan Camat atau Kepala Desa melalui video conference.<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;"><b><span style="font-size: 130%;">Efficient Governance</span></b></span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"></span><br />
<div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;"><b>“Kami adalah pelayan masyarakat. Masyarakat ingin layanan diberikan dengan cepat, bukan berbelit-belit,”</b>I Gede Winasa</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Jembrana menerapkan sistem birokrasi yang sangat efisien, <b>One "Loket" System</b>, seluruh prosedur perijinan diurus oleh satu loket. Tidak satu gedung, satu loket! Dan semuanya juga telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi. Dan 54 macam perijinan bisa diselesaikan hanya dalam 3 hari, dan paling lambat 7 hari.<br />
<br />
Jumlah pegawai juga diminimalisir. Dengan efisiensi jumlah pegawai dan budgetnya, <b>penghasilan perorang pegawai bisa ditingkatkan</b>. Pegawai lebih sejahtera, lebih bahagia, dan keinginan untuk main-main menjadi kecil. Pertemuan pribadi antara pemohon ijin dan pemberi ijin juga dihilangkan. Semuanya lewat satu pintu, satu loket. Ringkas, bersih. Lama kelamaan, semua pegawai negeri makin terbiasa bekerja efisien, suasana kerja juga jadi positif.<br />
<br />
Dengan sistem yang simpel ini proses perijinan jadi lebih mudah dimonitor. Penyimpangan makin sulit terjadi. Bila ada yang berani main-main, langsung dicopot, urusan selesai.<br />
<br />
Pembiayaan proyek juga dianalisis sebelumnya oleh pemerintah sendiri. Dari sana perkiraan nilai proyek yang lebih riil bisa diketahui, berdasarkan <b>owner’s estimate</b>. Jadi tidak ada perkiraan nilai proyek hanya dari sisi pengusaha yang seringkali mark-upnya gila-gilaan. Setiap proyek pemda, efektifitasnya benar-benar tinggi.<br />
<br />
Keuangan daerah tidak hanya bersih tapi berbagai kreatifitas manajemen keuangan lain terus dilakukan. Kartu pengenal PNS misalnya dibuat bekerjasama dengan sponsor bank pemerintah daerah, sekaligus bisa berfungsi sebagai kartu ATM. Beragam proyek yang bisa menciptakan penghasilan bisa makin banyak diciptakan. Rumah dinas Bupati Jembrana yang tidak produktif misalnya, bisa dikembangkan menjadi hotel yang menghasilkan tambahan ratusan juta rupiah setahun. </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><b><span style="font-size: 130%;">Kok Bisa Maju?</span></b></span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"></span><br />
<div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;"><b>“Pemerintah harus bermanfaat buat rakyatnya, kalau tidak bermanfaat, buat apa ada pemerintah? Bubar saja pemerintahnya”</b>I Gede Winasa</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Kenapa sebuah bangsa yang tadinya terbelakang bisa maju? Kenapa <b>dunia Barat</b> bisa maju, kenapa <b>Singapura</b> bisa maju, kenapa <b>China</b> dan <b>India</b> maju? Kenapa sebuah daerah yang begitu terbelakang, bisa jadi sangat maju?<br />
<br />
Ini seperti semua cerita sukses bangsa-bangsa sukses lainnya. Para pemimpin besar yang berjuang semata-mata demi memajukan rakyatnya. Mereka bervisi unggul, tahu persis apa yang harus dilakukan. Pemimpin tidak hanya berusaha, tapi berorientasi pada hasil. Pemimpin harus berhasil, harus bermanfaat, kalau tidak dia bukan pemimpin.<br />
<br />
Mereka juga memberikan teladan, mau ikut berkorban, rakyat akan bosan pada pejabat yang cuma jago ngomong dan pidato. Pemimpin yang unggul akan mampu menginspirasikan dan menggerakkan seluruh bangsanya. Dia juga berani, <b>a fighter</b>, dan akan melawan apapun -tanpa kompromi- semua yang menghalangi upayanya menyejahterakan rakyatnya.<br />
<br />
Uang? Uang tidak pernah menjadi masalah paling utama. Semua bangsa di dunia yang tadinya miskin, atau miskin sumberdaya, seperti Jepang atau Singapura, malah justru menjadi sangat maju. <b>Apa “Rahasianya”?</b> Anda bisa belajar dari mereka. Yang penting bangkitkan produktifitas, lakukan efisiensi, optimalisasi manajemen keuangan, dan tutup semua kebocoran keuangan secepat mungkin. Uang rakyat tidak habis untuk “makan” pejabat, seperti gaji, bonus, sampingan pejabat, biaya jalan-jalan keliling dunia, istana pejabat super mewah, mobil dinas Landcruiser dan Lexus, mark-up proyek dan beragam “kreatifitas” korup pejabat lainnya. Itu yang dilakukan I Gede Winasa.<br />
<br />
I Gede Winasa berhasil mendapat <b>rekor MURI</b> karena berhasil terpilih lagi jadi bupati dengan perolehan suara fenomenal, yang nyaris tidak pernah terjadi pada pemimpin Indonesia manapun, bahkan di dunia, <b>88,5% suara rakyat!!</b><br />
<br />
Jembrana, jelas bisa disamakan dengan cerita sukses <b>Singapura.</b> Daerah kecil, minim sumberdaya alam, tapi dengan pemimpin yang visioner, justru malah berkembang menjadi yang paling maju. Mungkin kalau waktunya sudah tepat, bangsa Indonesia akan punya pemimpin seperti beliau, <b>dan Indonesia akan berubah, dari terbelakang menjadi bangsa baru yang akan bangkit dengan kecepatan tinggi.</b><br />
(Lihat lanjutan video ini di Youtube – search: Winasa, atau Impactqtv).<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
(Sekarang sudah puluhan Gubernur dan Bupati dari seluruh Indonesia yang sudah belajar dari I Gede Winasa dan Kabupaten Jembrana).<br />
</span><span style="font-family: trebuchet ms;"><b>Permohonan khusus pada semua Calon Presiden Indonesia 2009.</b><br />
Kalau anda elit politik dan anda benar-benar cinta Indonesia, benar-benar ingin melihat bangsa Indonesia maju, tidak ingin bangsa Indonesia terus hidup seperti ini, tolong pertimbangkan untuk belajar dulu pada I Gede Winasa. Kalau Anda tidak mampu membayangkan 20% anggaran pendidikan, belajarlah dulu dari dari I Gede Winasa. Bantulah agar beliau dikenal luas di Indonesia sehingga rakyat segera sadar bahwa Indonesia bisa jadi bangsa maju dengan cepat seandainya dipimpin oleh pemimpin baru yang unggul. Terimakasih.</span><br />
<br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">THE SUPERPOWERS II</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"> </span></div></div><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6169390694052643669&postID=6547929791027632504" name="1406283297918542057"></a> </div></div></div></div></div></div></div><div class="post-header"></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAct2cNbp5iLTwjTVeJ4piEWnqUEH3iCZiOwgQIECrWCPpxwl4QSNIL2sFoToMH9xS_APwHL14TIWAJcjSb-6BifSUaaBi5wW0aU9_7eIeIlhXwIEwuCWaom4ZtEFHi4MdNBxkse8Hug/s1600-h/SuperpowerClassicButton.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5133392382312005474" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAct2cNbp5iLTwjTVeJ4piEWnqUEH3iCZiOwgQIECrWCPpxwl4QSNIL2sFoToMH9xS_APwHL14TIWAJcjSb-6BifSUaaBi5wW0aU9_7eIeIlhXwIEwuCWaom4ZtEFHi4MdNBxkse8Hug/s200/SuperpowerClassicButton.png" style="cursor: hand; float: left; margin: 0px 10px 10px 0px;" /></a><br />
<br />
<br />
<div align="justify"><span style="font-family: Trebuchet MS;"></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">"A Superpower, is a </span><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/State" title="State"><span style="font-family: trebuchet ms;">state</span></a><span style="font-family: trebuchet ms;"> with a leading position in the </span><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/International_relations" title="International relations"><span style="font-family: trebuchet ms;">international system</span></a><span style="font-family: trebuchet ms;"> and the ability to </span><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Influence" title="Influence"><span style="font-family: trebuchet ms;">influence</span></a><span style="font-family: trebuchet ms;"> events and project </span><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Power_in_international_relations" title="Power in international relations"><span style="font-family: trebuchet ms;">power on a worldwide scale</span></a><span style="font-family: trebuchet ms;">."</span></div><div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;">(wikipedia.org)<br />
</span></div><span style="font-family: trebuchet ms;"></span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">4 bangsa terbesar di seluruh dunia :</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">1. China</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">2. India</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">3. Amerika Serikat</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b>4. Indonesia</b></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Amerika sudah berstatus <i>world superpower</i>. China dan India, sudah dipastikan akan segera menjadi bangsa <i>superpower</i> selanjutnya. Bangsa terbesar ke-4 dunia, Indonesia, masih belajar. Ketiga bangsa terbesar diatas sudah belajar selama ratusan tahun. Selama ratusan tahun mereka mengalami masa-masa yang paling berat. Tapi begitu mereka belajar, mereka langsung bangkit menjadi kekuatan raksasa. </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Bangsa-bangsa kecil dan menengah, <b>Singapura</b> misalnya, dan negara-negara Eropa, bila mereka sudah belajar dengan sungguh-sungguh akan menjadi bangsa yang maju dan makmur. Tapi bangsa-bangsa -<i>terbesar</i>- di dunia, ketika sudah saatnya mereka belajar, mereka tidak hanya akan jadi sebuah bangsa maju. Mereka akan menjadi sebuah kekuatan besar dunia, <i>A Superpower.</i></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Ketika jaman <b>Sukarno</b>, bangsa Indonesia menjadi salahsatu kekuatan politik global terbesar di dunia. Bahkan Amerika, Sovyet, dan China sangat menghormati kekuatan Indonesia. Presiden Kennedy sampai mengadakan upacara kenegaraan khusus di bandara waktu menyambut kedatangan Sukarno di Amerika, April 1961. Dan Sukarno, adalah salahsatu pemimpin dunia pertama yang diundang Kennedy setelah pelantikannya menjadi presiden 20 Januari '61. Negara-negara tetangga Indonesia saat itu adalah kekuatan kecil yang tidak terlalu signifikan. Padahal, saat itu Indonesia adalah juga salahsatu bangsa termiskin di dunia. </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 130%;">Bayangkan ini :</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Bayangkan kekuatan Indonesia saat itu seandainya kita juga sudah mempunyai ekonomi yang kuat!</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Di jaman Suharto, karena akselerasi ekonominya yang begitu dahsyat, Indonesia pernah dinobatkan sebagai salahsatu calon kuat <b><span style="font-size: 130%;">Asian Tiger</span></b>. Pertumbuhan ekonominya pun pernah nyaris mencapai 8% menjelang 1997. Investasi global mengalir ke Indonesia, badan-badan ekonomi dunia, IMF, World Bank, memuji-muji kemajuan Indonesia. Padahal, saat itu Indonesia juga adalah negara terkorup di dunia. </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size: 130%;">Bayangkan ini :</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Bayangkan seandainya korupsi benar-benar diminimalisir, seberapa cepat lagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu? <b>9 persen? 10 persen?</b> Jika ini sudah dilakukan 10 tahun yang lalu, Indonesia sekarang sudah menjadi salahsatu kekuatan ekonomi terbesar dunia, negara super kaya dan makmur, seperti China sekarang.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Amerika, China dan India sudah belajar. </span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;">Indonesia, bangsa ke 4 terbesar di dunia, masih belajar.</span></div><div align="right"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;"><b>"Suatu hari nanti, Indonesia, akan menjadi mercusuar bagi seluruh dunia!"</b></span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Presiden Pertama Indonesia, Soekarno</span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">(Jadi, bagaimana sebuah Bangsa Super dibangun?</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms;">Anda bisa mulai dengan mempelajari proses pembentukan bangsa-bangsa terunggul di dunia. </span></div><br />
<div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"></span></div><div align="justify"><span style="font-family: trebuchet ms;"><br />
</span></div></div></div>yogahttp://www.blogger.com/profile/17656277734466347684noreply@blogger.com0